Pagi ini, masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu PEMILU atau Pemilihan Umum. Pemilu kali ini menentukan siapa saja yang akan menduduki kursi DPRD dan juga DPD. Beberapa partai bersing di dalamnya. Namun, yang amat disayangkan sekarang adalah banyak masyarakat Indonesia lebih memilih untuk golput atau tidak memilih daripada bersusah payah pulang kampung untuk nyoblos atau sekadar mengurus surat pindah pilih di KPUD setempat. Hal ini sungguh amat riskan untuk Indonesia di masa yang akan datang. Hal ini ditujukan terutama pada umat Islam. Karena menurut berita dan laporan beberapa pemilihan di berbagai negara lain (Belanda, Jerman, dsb), persentase pemilih muslim semakin berkurang, tidak seperti pada tahun 2009 lalu. Pemilih didominasi oleh umat kristiani atau lebih tepatnya non-muslim yang tentu akan memilih calon orang-orang kafir sebagai pemimpin mereka.
Di Indonesia, hal yang sama nampaknya akan terjadi. Coba saja kita tanya teman kita yang satu jurusan atau satu fakultas tempat kita kuliah, saya begitu yakin tak banyak yang mau menggunakan hak pilihnya hari ini. Mereka beralibi dengan berbagai alasan yang saya kira kurang masuk akal, mulai ribet, tidak tahu siapa calonnya, dll. Hal ini akan sangat berbahaya. Bayangkan, saat ini, masyarakat seperti sedang digiring untuk diam dan acuh tak acuh terhadap kondisi negaranya sendiri. Mereka tak mau berbuat untuk merubah sedikit demi sedikit. Dan saya beranggapan bahwa melalui pemilu inilah, salah satu media yang cukup bagus untuk merubah wajah Indonesia baik di mata warga negaranya maupun warga dunia.
Coba kita bayangkan, kalau benar kita sebagai umat muslim banyak yang tidak mau nyoblos, lalu yang duduk di dewan adalah orang-orang non-muslim, saya yakin bahwa ke depan, masyarakat digiring untuk mengikuti segala keinginan nafsu syetan mereka, mereka akan dengan tidak segan lagi meraup uang rakyat hanya demi menyejahterakan kehidupan mereka sendiri, dan siapa akhirnya yang akan menderita? tentu saja rakyat Indonesia. Maka, saran saya adalah silahkan pilih PARTAI ISLAM, terserah apa pun itu partainya. Saya ada beberapa saran dari seorang teman untuk memilih calon legislatif yang representatif, yaitu :
1. Kalau semuanya baik, pilihlah yang paling banyak kebaikannya
2. Kalau ada yang baik dan ada yang buruk, pilih yang baik
3. Kalau semuanya buruk, pilih yang paling sedikit keburukannya.
maka, gunakan hak pilih Anda pada hari ini, karena nasib Indonesia 5 tahu ke depan ditentukan hari ini. So, jangan GOLPUT. GOLPUT bukan pilihan cerdas dan bijak, bahkan GOLPUT adalah pilihan orang yang sekadar kecewa dengan kinerja dewan dan tak mau berpartisipasi untuk mengubah bangsanya.
SALAM DAMAI PEMILU LUBERJURDIL 9 April 2014