Berikut sedikit kutipan dari buku
Republik Jancukers yang dikarang oleh Sdjiwo Tedjo, semoga bermanfaat
Lebih baik bagian negeri dicap
dengan nama-nama asing, tetapi warga negaranya tak berubah kepribadian.
Ketimbang nama-nama tempatnya tetap Madura maupun Papua, tapi kepribadian kita
sudah oleng. #RepJan
sejatinya musik tak harus berbunyi
sebagaimana protes tak mesti dengan hingar-bingar demo. #RepJan
As lovely as the sun is
as beatiful as the story is
everyday is just another day
except the day belonging to those
in love
#RepJan
Saat itu seketika saya malu banget
jadi manusia. Kucing saja masih pilih-pilih. Ikan asin ditampiknya. Kita? Kita
mau asin, pahit, manis semua diembat sampai KPK kewalahan. Pantesan belajar
dari peristiwa tsunami Aceh, mayat manusia itu paling bau di antara mayat-mayat
makhluk lain. #RepJan
Matematika tidak diajarkan sebagai
congak alias hitung-hitungan tetapi sebagai bahasa juga, tepatnya bahasa yang
tak mengenal makna ganda. Beda dengan bahasa inggris dan bahasa lain yang amat
mengenal makna konotatif. #RepJan
Masyarakat disana cuma awas
terhadap satu hal yang paling berbahaya. Yaitu, terhadap tokoh-tokoh yang untuk
menaikkan citra dirinya mulai menjual dan mengolah ayat-ayat Tuhan. #RepJan
Sudahlah, para warga, jangan
hepi-hepi sendiri. Hidup tuh yang penting menempelkan kehepian individu pada
kehepian komunal. Dan sebaliknya. Saling berbagi. #RepJan
Mestinya forum-forum agama,
termasuk dakwah, menjadi candradimuka bagaimana seorang individu lebur menyatu
dengan masyarakat mengerjakan hak-hal nyata buat sesama. #RepJan