Kembali Ke Atas
Beranda
Islam
Ayat Kauniyah Terpojokkan
Unknown Unknown
Februari 18, 2014

Ayat Kauniyah Terpojokkan


       Sebagai seorang muslim, kita sudah tentu membaca kalam ilahi atau surat cinta dari Allah SWT yang begitu indah susunan kata, mengalahkan syair sepiawai-piawainya seorang penyair sekalipun. Di dalam ayat Al-Qur’an ternyata hampir atau sebagian besar isinya mengenai ayat kauniyah atau tanda-tanda kekuasaan Allah yang terjadi di alam semesta ini. Selain itu, sebagai akibatnya kita banyak melihat olimpiade sains sampai tingkat internasional. Hal ini sungguh memang perlu diapresiasi. Namun, alangkah lebih baiknya bila Al-Qur’an dijadikan landasan dalam mengkaji ilmu sains, begitu pula ilmu lainnya.
       Orang Islam memang menang di beberapa aspek semacam ilmu seperti berbagai teori seperti teori atom dan sebagainya. Tetapi, amat disayangkan sekali penerapan dari yang telah dipelajarinya itu masih jauh dari harapan. Kita lihat banyak tokoh-tokoh dan penguasa Islam sibuk dengan urusannya dan menampik akan adanya pengetahuan. Hal ini bisa kita lihat pada kecilnya anggaran yang diberikan pemerintahan dalam hal penelitian ilmu pengetahuan. Bila diberikan perbandingan, anggaran dana penelitian ilmu pengetahuan 5 negara Islam sejajar dengan satu negara maju semacam Jerman, Amerika, dan berbagai negara maju di belahan dunia lainnya. Kita lihat masyarakat Indonesia terutama adalah masyarakat dengan mental konsumen. Mereka cenderung konsumtif dan sedikit sekali yang mau bergerak menuju arah sebaliknya yaitu berjiwa produsen. Berbagai peristiwa alam terjadi silih berganti bahkan mungkin bisa dikatakan peristiwa demi peristiwa itu terjadi dengan adanya sebuah siklus yang tetap seperti hujan, angin, cuaca, dsb. Tetapi, sekali lagi kita tidak mau belajar dari hal itu. Di dalam Al-Qur’an ada sekitar 800 ayat alam dan 160 ayat hukum.

       Kita bisa melihat misalnya kita bicara masalah semut. Di dalam Al-Qur’an disebutkan Namlah yang memerintah semut-semut lainnya untuk melakukan berbagai tugas dan kewajiban seperti kita lihat pada peristiwa semut yang hendak diinjak oleh Baginda Sulaiman AS. Di dalam terjemahan, jarang sekali kita temukan arti semut perempuan dan lebih banyak diartikan dengan semut saja. Di dalam sistem kerajaan semut, kekuasaan tertinggi ada pada Ratu (semut perempuan).
       Selain itu, ada banyak hal di dalam Al-Qur’an yang menginspirasi serta menjadi acuan dalam melakukan berbagai penemuan dan penelitian pengetahuan. Ambil contoh saja masalah memindah barang atau teleportasi kuantum yang sudah dipraktekkan oleh Baginda Sulaiman ketika menginginkan singgasana dari Ratu di Saba’ bisa ada di dalam istana Sulaiman. Hal ini bila kita lihat sekarang semacam alat scan yang bisa dengan cepat mengirimkan gambar dan dokumen lainnya.
       Selanjutnya, berbicara masalah Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Ashroo diartikan memperjalankan. Memperjalankan bisa diartikan sebagai perpindahan ruang. Sedangkan lail berarti malam atau bisa dikatakan sebagai waktu. Sedangkan ‘abdun yang bermakna hamba bisa diartikan ruh. Sehingga, bila peristiwa Ishra’ Mi’raj Nabi Muhammad diaplikasikan atau dijelaskan dengan ilmu sains modern maka akan didapatkan bahwasannya Nabi Muhammad menembus dimensi lain. Lalu, kenapa diperjalankan pada malam hari, tidak siang hari. Alasannya adalah karena tempat Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha letaknya berlawanan dengan arah matahari. Sedangkan mi’raj berarti nabi lenyap dari dunia material seperti tempat kita sekarang ini.  
       Lalu, berbicara mengenai besi. Dalam surat Al-Hadid ayat 25

25. Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. (Q.S. Al-Hadid : 25)

Kita temukan bahwa besi itu adalah sebuah atom. Kita kenal supernova sebagai teori penghapusan bintang. Sehingga pada akhirnya kata-kata anzala memang lebih tepat diartikan diturunkan daripada diciptakan karena memang besi berasal dari langit. Lalu, kita perhatikan sisi-sisi keajaiban dalam besi ini. Lafadz Allah dalam surat Al-Hadid bila kita hitung dari ayat pertama sampai 25 ada 26 kali. Dan kita temukan hal itu pada tabel periodik yang menunjukkan bahwa atom besi berada pada nomor atom 26 yang berarti 26 proton dan elektron.  
       Itulah beberapa keajaiban ayat-ayat kauniyah Allah yang ada dalam Al-Qur’an.


Penulis blog

Terima kasih sudah berkunjung. :)