Makna bencana bagi orang yang beriman
1.
Ujian keimanan, masih murnikah atau sudah terkotori oleh sifat-sifat buruk atau
praktek-praktek kesyirikan. Bagaimana seorang hamba menjaga akhlaq dalam
kesehariannya, mu’amalahnya dengan sesama, ibadahnya,
Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Q.S. Al-Ankabut : 2)
2.
Bencana sebagai akibat dari ulah manusia yang dilakukan. Jika kita berkaca pada
zaman nabi-nabi sebelum Muhammad SAW. Bencana-bencana ini tentu berakibat pada
hal-hal baik materi maupun non-materi. Kita ingat tahun 2007, bojinegoro
dipenuhi air bah.
Nah,
untuk menanggulangi agar hal-hal tersebut terulang kembali, maka kita harus
mengamalkan perintah Allah, seperti berdo’a. Mengapa berdo’a? Karena berdo’a
bisa mencegah takdir Allah yang jelek. Selain berdo’a, kita juga bisa membaca Qur’an
meski tidak benyak yang penting adalah istiqomah karena sebaik-baik amal adalah
keajegannya meski sedikit, terlebih bila bisa lebih banyak,
alhamdulillah. Selain itu, kita juga harus mendirikan sholat fardhu tepat waktu,
infak dan sedekah serta sholat tahajud.