Hari-hari ini, MSAA
disibukkan dengan pendaftaran muharrik atau penggerak. Muharrik adalah
mahasantri yang memiliki kapabilitas di berbagai bidang yang diharapkan mampu
membantu terwujudnya program MSAA. Maksud dari diadakannya pendaftaran muharrik
ini tak lain dan tak bukan adalah sebagai media latihan dan juga wahana aplikasi
pengalaman mahasantri selama beberapa bulan tinggal di MSAA ini. Untuk tahun
ini memang pendaftarannya tidak begitu lama seperti tahun lalu. Saya masih
ingat, tahun lalu ketika menjadi muharrik mabna ibnu rusydi bagian ubudiyah,
diri ini harus bersaing dengan kawan-kawan lain yang juga berkeinginan pada
devisi yang sama. Dan alhamdulillah, diri ini terpilih bersama satu lagi
kawanku bernama Haris anak jurusan PAI asal Bima.
Esensi muharrik
sendiri sebenarnya bisa dibilang sebagai adik atau partner para musyrif. Muharrik
diharapkan menjadi mediator mahasantri dalam menyampaikan aspirasinya yang
mungkin banyak aspirasi itu tak sampai ke telinga musyrif. Ketika melihat
adik-adik mahasantri ramai mendaftar, selalu saja ingatan ini melayang pada
memori indah setahun lalu bersama MBOIS (sebutan muharrik Ibnu Rusydi). Maka,
saya berharap dengan adanya muharrik dari berbagai mabna ini bisa menjadikan
kegiatan yang dirancang MSAA bisa lebih lancar dalam pelaksanaannya.