Masyarakat Damai

Pernah terpikir dan terbayang olehku suatu masyarakat tentram. Masyarakat yang majemuk dengan berbagai latar belakang tetapi bisa hidup guyup rukun. Bisa kita ambil contoh sebuah masyarakat pedesaan yang begitu permai, kalau di kartun semacam masyarakat pada film Upin Ipin. Disana semua masyarakatnya tampak begitu nyaman, asri, aman serta menenangkan jiwa. Ada lagi sebuah bayangan sebuah negeri yang dibentuk oleh seorang budayawan Indonesia yang sedikit nyeleneh karena menggunakan istilah jawa yang sedikit kacau, siapa lagi kalau bukan Republik Jancukers milik Sudjiwo Tejo. Disana, ia memimpikan dan selalu membayangkan sebuah masyarakat yang sangat mementingakan dan memperhatikan berbagai aspirasi rakyat, hingga pada segala hal yang begitu remeh temeh sekali pun semacam payung presiden dll.

Menurut Islam, sebuah masyarakat yang tentram sering diistilahkan dengan masyarakat madani. Masyarakat madani adalah gambaran sebuah masyarakat yang sudah maju peradabannya. Masyarakat berpendidikan, beretika, berakhlaq serta berperilaku profesional, proporsional dari berbagai sisinya. Sebenarnya istilah ini sering kita jumpai pada matakuliah atau pelajaran kewarganegaraan. Sebuah masyarakat yang patuh pada aturan negara, melaksanakan semua yang termaktub dalam undang-undang serta tidak melakukan kerusakan serta melakukan pelanggaran. Sebuah masyarakat yang memiliki nasionalisme tinggi terhadap negaranya, saling simpati terhadap sesama, toleransi, solidaritas, dan berbagai hal lain yang perlu dilestarikan demi menuju terwujudnya sebuah negara atau masyarakat madani tersebut. Sehingga beberapa saat lalu, saya sendiri sempat kaget. Kok bisa-bisanya kader parpol yang akan maju ke dalam pemilu mengalami kemunduran pengetahuan dan ketidaktahuan mengenai dasar negara, UUD 1945. Hal ini dilakukan oleh LEMHANAS. Hal ini juga patut menjadi perhatian kita bersama bila ingin menjadikan Indonesia ini sebagai negara maju di masa yang akan datang.

MUHAMMAD AMIN