Semalam, kau menulis di pesan whatsapp bahwa kau meminta sesuatu dariku. Aku pun menyanggupi selagi mampu. Ternyata kau butuh spirit sebab kau lelah. Tumpukan tugas yang tak kunjung usai. Rentetan tanggung jawab yang melambai-lambai sepanjang waktu. Kau serasa ingin berhenti. Kau serasa berada di persimpangan jalan antara lanjut ke depan atau berhenti bahkan kembali pulang.
Aku, sebagai orang yang akan senantiasa mencintaimu sepenuh hati, mencoba menuliskan beberapa hal yang kudapatkan beberapa hari ini. Tentang buku bertumbuh yang memberikanku banyak insight baru. Motivasi inspigo yang melebarkan keilmuan seputar pengambilan keputusan ala Najwa Shihab. Juga artikel dan video motivasi Jay Shetty yang tak pernah absen kutonton. Semua itu kurangkum dalam ulasan yang cukup panjang. Bukan hanya untukmu saja sebenarnya, tetapi juga untukku yang kadang naik turun semangat dalam menjalani aktivitas seharu-hari. Aku selipkan pula ayat Alquran tentang perpindahan pekerjaan. Bahwa kita tidak seharusnya menganggur. Kuselipkan juga syair dari Gontor yang menyatakan bahwa kemalasan tak pernah bersahabat dengan kesuksesan. Kutambahkan pula bumbu-bumbu atas dasar apa kau melakukan banyak hal sejauh ini. Sekadar menuruti nafsumu atau mengikuti perintag-Nya untuk memakmurkan muka bumi-Nya.
Kadang aku tak sadar bisa menulis sepanjang itu dalam waktu singkat. Seolah-olah, aku menjadi motivator yang handal di depanmu. Ah, semoga saja kau suka, Dik. Ternyata responmu cukup membahagiakan hatiku. Sebelum tidur pun kau minta dibacakan dongeng tentang elang dan merpati yang bertengkar. Awalnya aku bingung. Apa yang mau diceritakan. Bagaimana cara berceritanya. Aku akhirnya berselancar di dunia maya. Mencari cerita tentang apa yang kau mau. Kutemukan di sana bahwa elang bermama Rufus di Wimbledon, salah satu stadion pertandingan tenis dunia, selalu berusaha menghalau merpati yang kadang-kadang suka mengganggu jalannya pertandingan di Wimbledon. Langsung saja, kuceritakan hal tersebut dengan mangambil hikmah dari dongeng tersebut. Bahwa jangan menjadi seperti merpati yang mengganggu aktivitas orang lain, tetapi jadilah seperti elang yang berusaha menghalau kegusaran dan kegalauan orang lain. Intinya, jadilah bermanfaat, jangan semakin menyusahkan orang lain.
Emoji-emoji menyenangkan itu kembali bermunculan. Seiring dengan kuncup rindu dalam hati yang terus saja tersirami air sejuk kasih sayang dan perhatian. Ia mekar menjadi bunga yang indah, menghiasi taman hatiku. Juga hatimu tentunya. Terima kasih atas apresiasimu tadi malam. Jangan pernah bosan bercerita apa pun denganku Dik. Aku siap menjadi pendengar setiamu, mengalirkan energi positif untukmu, memeluk segala masalah dan mencoba mencari solusinya bersama, menaklukkan air matamu yang menetes dan membasahi wajah cantikmu itu. Sekali lagi, bila aku lupa semua itu, tegur saja daku. Semoga perjalanan cinta kita menjadi kisah terindah dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.
Malang, Selasa, 7 Agustus 2018 10:47
Dariku di Kota Sejuta Rindu
Untukmu di Bumi Meliwis yang aroma wanginya semerbak sebab ada dirimu di dalamnya. :)