Sempat diri berjeda beberapa waktu dari urusan mencintai lawan jenis. Bukan karena tak mau, tetapi lebih karena ingin fokus pada hal-hal lain yang dirasa lebih penting. Sekitar setahun lalu, sempat terlontar ingin kepada orang tua untuk menggenapkan setengah agama. Keinginan itu hadir beserta studi yang akan segera paripurna. Betapa bahagia bila keduanya berjalan dengan sempurna.
Kukira, tak ada yang spesial dari pernyataanku kala itu. Tak dinyana, semesta menggerakkan kuasa-Nya segera. Tak berselang lama, banyak hal yang terjadi begitu saja. Sampai akhirnya, aku dipertemukan denganmu pada suatu senja. Perkenalan singkat lewat dunia maya berlanjut pada alam nyata. Tiada pura-pura sebab hati dituntun dengan keridaan orang tua. Dua keluarga akhirnya berjumpa, bersepakat menikahkan anak mereka, membentuk mahligai rumah tangga bernuansa surga.
Seminggu selepas hari raya, aku mengkhitbahmu. Malu-malu tentu saja menghiasi wajahku. Tetapi bahagia dalam hati tiada seorang pun ragu. Tiga bulan