Haruskah Diuji Terlebih Dahulu Baru Sadar? Beberapa waktu terakhir, saya mencoba merenungkan perihal kesadaran. Kesadaran dalam banyak hal. Sadar akan kehidupan, sadar akan realita, dan kesadaran-kesadaran lain.Secara sederhana sadar adalah keadaan ketika seseorang insaf, paham, mengerti tentang suatu hal. Namun, coba kita tengok pada keseharian. Betapa banyak kita lalai dan tidak sadar akan banyak hal dalam hidup. Beberapa kali kita dibuai oleh nafsu yang sebenarnya secara sadar kita tahu bahwa itu hal-hal yang harus kita hindari dan jauhi, tetapi tetap saja kita lakukan. Betul apa betul?Manusia adalah makluk yang dibekali akal dan nafsu. Harapan dari adanya dua bekal tersebut adalah bahwa segala hal yang menjadi keputusan dalam hidup melalui pertimbangan keduanya. Oh ya, jangan lupakan juga hati yang pasti turut serta menentukan keputusan yang seharusnya diambil. Nyatanya, kita masih saja lalai. Berkali-kali Tuhan mengingatkan melalui firman-Nya, para ustaz mengingatkan melalui mimbar
Maret 10, 2021
Haruskah Diuji Terlebih Dahulu Baru Sadar?
Haruskah Diuji Terlebih Dahulu Baru Sadar? Beberapa waktu terakhir, saya mencoba merenungkan perihal kesadaran. Kesadaran dalam banyak hal. Sadar akan kehidupan, sadar akan realita, dan kesadaran-kesadaran lain.Secara sederhana sadar adalah keadaan ketika seseorang insaf, paham, mengerti tentang suatu hal. Namun, coba kita tengok pada keseharian. Betapa banyak kita lalai dan tidak sadar akan banyak hal dalam hidup. Beberapa kali kita dibuai oleh nafsu yang sebenarnya secara sadar kita tahu bahwa itu hal-hal yang harus kita hindari dan jauhi, tetapi tetap saja kita lakukan. Betul apa betul?Manusia adalah makluk yang dibekali akal dan nafsu. Harapan dari adanya dua bekal tersebut adalah bahwa segala hal yang menjadi keputusan dalam hidup melalui pertimbangan keduanya. Oh ya, jangan lupakan juga hati yang pasti turut serta menentukan keputusan yang seharusnya diambil. Nyatanya, kita masih saja lalai. Berkali-kali Tuhan mengingatkan melalui firman-Nya, para ustaz mengingatkan melalui mimbar
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar