Muhammad Amin
Tahun baru, sebuah kata yang luas makna dan artinya. Kebanyakan orang mengartikan “TAHUN BARU” adalah malam pergantian tahun yang diisi dengan menyalakan kembang api pada tengah malam Tahun Baru. Persepsi seperti ini sudah seharusnya dirubah karena tidak sesuai dengan syariat agama Islam. Terlebih lagi, Tahun Baru yang kita peringati ini adalah Tahun Baru Islam.
Tahun Baru menurut agama Islam tidak sebatas berganti tahun, pesta kembang api, lalu ditinggal begitu saja tanpa bekas yang berarti. Akan tetapi, lebih dari itu semua, Tahun Baru harus disikapi dengan mengingat kesalahan-keslahan yang telah lalu dan beristighfar kepada Allah SWT semoga keslahan-kesalahan tersebut diampuni oleh-Nya (Muhasabah). Kemudian berdo’a semoga di tahun yang baru ini amal kita dapat lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Kita berdo’a semoga Allah tetap memberi kekuatan kepada kita umtuk memperahankan untuk berbuat kebajikan dan kalau bisa malah meningkatkan amal tersebut. Selalu ingat dan ingat selalu pepatah Arab berikut “Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia untung. Siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia rugi. Siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia celaka”. Akhirnya tiada kata yang patut terucap dari mulut ini, kecuali “Alhamdulillah kita masih diberi umur panjang dan saya ucapkan “SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1430 HIJRIYAH” semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin dan semoga Allah SWT memberi kita kekuatan untuk tetap berbuat kebaikan dan kebaikan.
