Kembali Ke Atas
Beranda
Islam
Tidak Dikategorikan
Ibnu Katsir
Muhammad Amin Muhammad Amin
Januari 22, 2010

Ibnu Katsir

Riwayat Hidunya :
Ia adalah Isma’il bin ‘Amr al-Qurasi bin Kasir al-Basri ad-Dimsyqi ‘Imaduddin Abul Fida’ al-Hafiz al-Muhaddis asy-Syafi’i.
Dilahirkan pada 705 H dan wafat pada 774 H sesudah menemuh kehidupan panjang yang sarat dengan keilmuan. Ia adalah seorang ahli fiqih yang sangat ahli, ahli hadis yang cerdas, sejarawan ulung dan mufasirin paripurna. Al-Hafiz ibnu Hajar menjelaskan, “Ia adalah seorang ahli hadis yang faqih. Karangan-karangannya tersebar luas di berbagai negeri semasa hidupnya dan dimanfaatkan orang banyak setelah wafatnya Karya Tulisnya
Di antara krya tulisnya ialah :
-Al-Bidayah wan Nihayah dalam bidang sejarah, merupakan rujukan terpenting bagi para sejarawan.
-Al-Kawakibud Darari dalam bidang sejarah, cuplikan pilihan dari Al-Bidayah wan Nihayah.
-Tafsirul Quran; al-Ijtihad fi Talabil Jihad, -Jami’ul Masanid; as-Sunanul Hadi li Aqwami Sunan; dan
-Al-Wadihun Nafis fi Manaqibil Imam Muhammad ibn Idris. Tafsirnya
Tentang tafsirnya ini Muhammad Rasyid Rida menjelaskan: Tafsir ini merupakan tafsir paling masyhur yang memberikan perhatian besar terhadap apa yang diriwayatkan dari para mufasir salaf dan menjelaskan makna-makna ayat dan hukum-hukumnya serta menjauhi pembahsan i’rab dan cabang-cabang balaghah yang pada umumnya dibicarakan secara panjang lebar oleh kebanyakan mufasir; juga menjauhi pembicaraan yang melebar pada ilmu-ilmu yang tidak diperlukan dalam memahami Qurlan secara umum atau memahami hukum dan nasihat-nasihatnya secara khusus
Di antara ciri khas atau keistimewaannya ialah perhatiannya yang cukup besar terhadap ap yang mereka namakan “tafsir Qur’an dengan Qur’an.” Dan sepanjang pengetahuan kami, tafsir ini merupakan tafsir yang paling banyak memuat atu memaparkan ayat-ayat yang bersesuaian makananya, kemudian diikuti dengan (penafsiran ayat dengan) hadis-hadis marfu’ yang ada relevansinya dengan ayat (yang sedang ditafsirkan) serta menelaskan apa yang dijasdikan hujjah dari ayat tersebut. Kemudian diikuti pula dengan asar para sahabat dan pendapat tabi’in dan ulama salaf sesudahnya.

Termasuk keistimewaannya pula ialah disertakannya selalu peringatan akn cerita-cerita Isra’iliyat tertolak (munkar) yang banyak tersebar dalam tafsir-tafsir bil-ma’sur, baik peringatan itu secara global maupun mendetail. Namun alangkah akan sangat lebih baik lagi andaikan ia menyelidiknya secara tuntas, atau bahkan tidak memuatnya sama sekali jika tidak untuk keperluan penyaringan dan penelitian.

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)