Berikut ini adalah beberapa tolok ukur keberhasilan Ramadhan : ~ Kurang optimal dalam pemanasan Terkadang kita merasa shock memasuki bulan Ramadhan karena kita kurang pemanasan sebelumnya sehingga kita tidak siap untuk menghadapi bulan Ramadhan. ~ Kurang target dalam mengkhatamkan Al-Qur’an Di luar Ramadhan kita jarang sekali untuk membaca Al-Qur’an dan bulan Ramadhan ini adalah momen yang sangat bagus untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an kita dan kalau bisa kita mengkhatamkan Al-Qur’an paling tidak satu kali selama bulan Ramadhan. ~ Puasa kita masih terbatas dalam puasa balas dendam Maksudnya puasa balas dendam disini adalah karena kita tidak makan seharian maka ketika berbuka puasa, semua makanan yang tersaji kita santap begitu saja. Sehingga efeknya ketika sholat Isya’ dan tarawih ketiduran. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Karena hal itulah Rasulullah sepanjang hidupnya hanya 2 kali saja mengalami sakit. Rasulullah sangat men
September 05, 2010
Tolok Ukur Keberhasilan Ramadhan
Berikut ini adalah beberapa tolok ukur keberhasilan Ramadhan : ~ Kurang optimal dalam pemanasan Terkadang kita merasa shock memasuki bulan Ramadhan karena kita kurang pemanasan sebelumnya sehingga kita tidak siap untuk menghadapi bulan Ramadhan. ~ Kurang target dalam mengkhatamkan Al-Qur’an Di luar Ramadhan kita jarang sekali untuk membaca Al-Qur’an dan bulan Ramadhan ini adalah momen yang sangat bagus untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an kita dan kalau bisa kita mengkhatamkan Al-Qur’an paling tidak satu kali selama bulan Ramadhan. ~ Puasa kita masih terbatas dalam puasa balas dendam Maksudnya puasa balas dendam disini adalah karena kita tidak makan seharian maka ketika berbuka puasa, semua makanan yang tersaji kita santap begitu saja. Sehingga efeknya ketika sholat Isya’ dan tarawih ketiduran. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Karena hal itulah Rasulullah sepanjang hidupnya hanya 2 kali saja mengalami sakit. Rasulullah sangat men
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar