Semalam, usai rapat mabna Ibnu Kholdun membahas masalah bedah kitab Fathul Izaar, aku bergegas menuju kantin putra karena lapar yang tak mau sedikit diajak kompromi. Maklum, waktu sudah agak malam, pukul 20.30 dan biasanya semakin malam, maka keadaan perut kosong menjadi satu masalah yang harus segera dicarikan solusi, yaitu makan. Sejurus kemudian, aku menemui Fikri, teman sekelas di MAN 3 Malang dulu yang kini sedang fokus di UNIOR. Terdengar percakapan kesana-kemari membahas seputar UNIOR. Malumlah, UNIOR sedang menjaring anggota baru. Aku menuju ke salah satu penjual nasi di kantin itu lalu memesan mie instan dan nasi. Sambil menunggu aku pun ikut nimbrung ngobrol kesana-kemari bersama Fikri dan kawan-kawan lainnya. Setelah beberapa saat, aku ambil pesanan makanku lalu mengambil satu tempat kosong di dekat temanku. Baru makan beberapa suapan, seketika orang yang biasa bersih-bersih piring mendekatiku sambil bertanya tentang hp yang dari tadi kumainkan. Bapak tersebut
Oktober 21, 2014
Pelajaran dari Bapak Kebersihan Kantin Putra
Semalam, usai rapat mabna Ibnu Kholdun membahas masalah bedah kitab Fathul Izaar, aku bergegas menuju kantin putra karena lapar yang tak mau sedikit diajak kompromi. Maklum, waktu sudah agak malam, pukul 20.30 dan biasanya semakin malam, maka keadaan perut kosong menjadi satu masalah yang harus segera dicarikan solusi, yaitu makan. Sejurus kemudian, aku menemui Fikri, teman sekelas di MAN 3 Malang dulu yang kini sedang fokus di UNIOR. Terdengar percakapan kesana-kemari membahas seputar UNIOR. Malumlah, UNIOR sedang menjaring anggota baru. Aku menuju ke salah satu penjual nasi di kantin itu lalu memesan mie instan dan nasi. Sambil menunggu aku pun ikut nimbrung ngobrol kesana-kemari bersama Fikri dan kawan-kawan lainnya. Setelah beberapa saat, aku ambil pesanan makanku lalu mengambil satu tempat kosong di dekat temanku. Baru makan beberapa suapan, seketika orang yang biasa bersih-bersih piring mendekatiku sambil bertanya tentang hp yang dari tadi kumainkan. Bapak tersebut
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar