Kembali Ke Atas
Beranda
Al Qalam
OSIMA
Deadline pun Penuh Pembelajaran Berharga
Muhammad Amin Muhammad Amin
September 28, 2017

Deadline pun Penuh Pembelajaran Berharga


Beberapa hari lalu, diadakan rapat dewan asatidz dan diputuskan untuk mengadakan rentetan regenerasi OSIMA dalam waktu yang cukup singkat. Dimulai sejak satu hari setelah hasil rapat diputuskan, begitu seterusnya dengan agenda selama satu minggu.

.
Awalnya saya agak berat hati, tetapi apa boleh buat. Keputusan sudah bulat, harus dilaksanakan dengan maksimal. Saya percaya tidak ada yang tidak mungkin. Saya sudah berpikir bahwa pengurus OSIMA lama dan panitia regenerasi akan bekerja ekstra keras seminggu ke depan, tapi saya akan selalu memotivasi mereka dalam menjalankan acara yang maha penting dalam organisasi tersebut.
.
Meski sudah tertidur, malam itu saya bangunkan penanggung jawab OSIMA untuk kemudian saya beritahukan alur regenerasi hasil rapat beberapa menit lalu. Benar dugaan saya, matanya tiba-tiba terbelalak, semangatnya menggelora seketika seakan siap perang saat itu juga. Saya kira pembelajaran tentang deadline hari ini berjalan mulus. Dengan cepat, penanggung jawab OSIMA berkoordinasi singkat dengan jajaran dan panitia regenerasi dan diputuskan bahwa esok hari sudah mulai disusun proposal dan konsep rentetan regenerasi OSIMA.
.
Saya sebagai pembina mereka, tentu sangat bangga melihat semangat anggota OSIMA yang menggelora. Saya yakin, kelak mereka akan menjadi orang-orang besar di bidangnya masing-masing.
.
Keesokan harinya, koordinasi antara panitia saya perhatikan berjalan begitu serius, lebih dari hari-hari biasanya. Dengan saya pun, mereka berkali-kali bertanya ini dan itu demi lancarnya regenerasi OSIMA. Sabtu sore surat-surat tersebar, ahad pagi usai subuh diadakan pemilihan ketua. Bagi saya, mengadakan acara yang cukup penting setelah subuh adalah sebuah pencapaian penting. Mungkin ini satu-satunya acara pemilihan yang diadakan setelah subuh. Senin dan Selasa malam dilanjutkan dengan Laporan Pertanggungjawaban yang berakhir cukup malam. Tetapi, itu begitu memberi mereka pembelajaran berharga tak terlupakan.
.
Dilanjutkan dengan Rabu dan Kamis (hari ini) malam untuk gladi kotor dan gladi bersih Sertijab dan Pelantikan OSIMA. Meski lelah, saya lihat rona keceriaan begitu tampak. Terutama bila bertemu dengan anggota OSIMA yang esok malam akan digantikan posisinya oleh generasi selanjutnya. Mungkin bahagianya tak terlukiskan, satu amanah dapat mereka tuntaskan dengan cukup baik.
.
Sudah barang tentu, dengan adanya deadline dan acara yang begitu mepet seminggu ini, mereka harus merelakan untuk tidak les pada malam hari, membagi waktu belajar, mengerjakan tugas, dan juga OSIMA. Tentunya bagi yang belum terbiasa mereka akan sedikit menggerutu dalam hati. Tapi tidak mengapa, anggap saja itu satu langkah menuju perubahan yang lebih baik. Perubahan dalam diri mereka yang akan terkenang sepanjang hidup.
.
Pada intinya, siapa pun kita pasti mampu menyelesaikan apa pun, dalam waktu sesempit apa pun. Kuncinya hanya satu, mau atau tidak. Kalau mau, insya Allah selalu ada jalan. Kalau tidak, yang hadir hanya seribu macam alasan untuk membenarkan perilaku mereka yang begitu sulit diajak berubah ke arah yang lebih baik.
.

@muhamin25 | 28 September 2017

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)