Dik, sikapmu beberapa hari ini benar-benar kembali menghadirkan syukur tiada terkira pada-Nya. Pagi ini kau ingatkan aku untuk salat malam. Terima kasih atas pengingat di saat diri sudah seringkali lupa.
Belum lagi di sela reuni siang ini, kau ingatkan aku untuk salat Duha. Aku tak bisa menolak dan berusaha untuk melaksanakannya. Sore ini pun kamu meminta izin untuk dibonceng oleh saudara laki-lakimu. Duh, rasanya ingin menetes air mata ini mengetahui dirimu semacam itu dik. Betapa kau menghargai perasaan Mas yang sesungguhnya tidak khawatir akan hal semacam itu. Tapi lagi-lagi sikapmu benar-benar membuatku terpukau.
Ah, rasanya kata-kataku memang tak cukup mengungkapkan syukur pada-Nya. Hanya doa yang terus bersenandung dengan indah pada tiap usai salat ditunaikan yang bisa kulakukan. Membersamaimu dalam ketaatan, menyejajarkan langkah menggapai impian surga-Nya selalu menjadi tujuan. Mari menggapainya bersama ya dik.
Bojonegoro, 16 Juni 2018