Seminggu terakhir, saya sibuk ke sana kemari untuk menyebarkan undangan resepsi pernikahan yang insyaAllah beberapa waktu lagi akan dilaksanakan. Ada satu hal yang telah lama saya lewatkan, yaitu silaturahim. Karena menyebarkan undangan membutuhkan data yang benar (nama, alamat) agar undangan sampai kepada orang yang benar. Ayah saya sampai membuka berbagai surat keputusan berbagai organisasi yang diikutinya. Saya sendiri menelusuri seluruh kontak di gawai, membuka akun instagram, facebook, twitter, bertanya kepada teman, dan seterusnya.
Sebab undangan kali ini, saya bisa bercengkerama begitu lama dengan guru MIN, bertemu kawan lama semasa MIN, Arrahmat, juga MAN. Saya mendapat banyak ilmu, nasihat, wejangan, terutama dari mereka yang sudah berumahtangga terlebih dahulu. Saya belajar dari teman yang telah memiliki dua anak sedangkan tinggal berjauhan dari suaminya. Saya belajar dari guru bahasa Inggris yang rela pulang pergi setiap hari sekian puluh kilometer demi menghidupi keluarganya. Saya bercerita banyak dengan kawan yang sedang asyik bekerja jauh dari orang tua, sedangkan ibunya tak sabar melihatnya segera bersanding di pelaminan. Saya juga belajar dari seorang ibu yang sukses mendidik tiga anaknya sehingga mendapat kehidupan berkecukupan saat ini.
Silaturahim memang banyak hikmahnya. Dalam hadis disebutkan bahwa silaturahim akan memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Tentu saja silaturahim di sini harus penuh dengan diskusi penuh arti. Menggali banyak hal yang bisa jadi menjadi peluang banyak hal. Peluang mata pencaharian, relasi, bahkan jodoh. Hehe.
Terima kasih kepada kawan dan guru yang rela membagi ilmunya kepada diri yang masih fakir ini. Semoga segala kebaikan dibalas oleh-Nya dengan balasan setimpal.
#renungan #undangan #pernikahan #silaturahim #10092018