Siang kali ini saya mendengarkan khutbah Jumat yang menerangkan tentang apa saja ciri-ciri orang yang beriman. Sumber ciri-ciri yang akan disebutkan berikut terdapat pada Alquran surat At-Taubah ayat 71. Berikut rincian ciri-ciri orang yang beriman:
1. Memiliki ruuhul ukhuwah, ruh persaudaraan. Artinya seorang mukmin harus peduli dengan nasib saudaranya. Mereka saling tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa. Mereka juga terus menerus menjalin silaturahim.
2. Memiliki ruhud dakwah. Hal ini dicirikan dengan terus menerus menebarkan makruf (kebaikan) dan mencegah dari yang mungkar.
Kebaikan yang ada harus terus didengungkan, terus didakwahkan secara luas kepada orang di sekitar mukmin. Setiap mukmin memiliki kewajiban untuk berdakwah melalui peran masing-masing. Jadi, tugas dakwah tidak bertumpu hanya kepada ustaz, kyai, atau ulama saja. Tetapi setiap mukmin wajib berdakwah.
Adapun mencegah dari yang mungkar, hendaknya setiap mukmin tatkala melihat suatu kemungkaran yang terjadi ia melakukan tindakan agar kemungkaran tersebut tidak terjadi terus-menerus.
Dalam hadis disebutkan ada tiga tingkatan seseorang dalam menyikapi suatu kemungkaran yang terjadi. Pertama adalah mencegah dengan tangan (kekuasaan). Hal ini berlaku bagi mukmin yang memiliki kedudukan di pemerintahan sehingga mampu mengambil keputusan agar kemjngkaran berhenti.
Kedua, mencegah dengan lisan. Hal ini banyak dilakukan oleh ustaz, kyai, guru, dan ulama. Dengan pengaruh dari ucapan lisannya, mereka mengajak mukmin lain untuk berhenti dari kemungkaran.
Ketiga, dengan doa. Hal ini dilakukan bila seseorang tidak mampu mencegah kemungkaran dengan kekuasaan dan lisan. Hal ini adalah selemah-lemahnya iman.
3. Ruhul ibadah. Ruh ini dicirikan dengan mendirikan salat, zakat, menaati perintah-Nya. Ruh ibadah lebih mengarah kepada hubungan manusia dengan Allah atau hubungan vertikal. Salat menjadi hal yang utama. Ia adalah ibadah pertama yang dihisab ketika hari perhitungan tiba. Bila ia baik, maka baiklah ibadah lainnya. Pun sebaliknya. Orang yang meninggalkan salat terbagi menjadi dua. Pertama ia disebut kafir. Misalnya dalam hadis yang menyebutkan bahwa pembeda mukmin dan kafir adalah salat. Hadis lain menyebutkan bahwa siapa yang meninggalkan salat maka ia telah kafir. Kedua adalah munafik. Contohnya adalah mereka yang mendirikan salat dengan malas.
Maka, gabungan ruh persaudaraan, dakwah dan ibadah adalah satu kesatuan iman yang sempurna. Semoga kita senantiasa mampu menjalankan ketiganya dengan sebaik-baiknya.
#khutbahjumat #16112018 #renungan #selfreminder