Judul : Canai
Penulis : Panji Sukma
Penerbit : UNSApress
Peresensi : Muhammad Amin
Tahun terbit : Mei 2019
Jumlah halaman : x + 173
Bagaimana bila cinta dua anak manusia bermula dari sebuah pergerakan mahasiswa? Itulah yang diceritakan oleh buku ini. Penulis mengajak pembaca terjun ke dalam arena demonstrasi 1980 an. Masa di mana militer begitu berjaya. Rakyat tertindas mengobarkan semangat mahasiswa.
Penggambaran demonstrasi, keterlibatan militer, orang dalam untuk membebaskan tahanan, kehadiran adik kandung Bara dari lain ibu membuat cerita semakin apik menuju akhir.
Cerita dituliskan dengan mengambil seting waktu tertentu, 1984, 1988, dan 2014. Cerita yang meloncat-loncat dari tahun yang satu ke tahun lainnya membutuhkan kejelian pembaca dalam merangkai cerita menjadi satu kisah yang runtut.
Kisah cinta memang terkesan dominan di sini, tetapi pergulatan pemikiran seorang aktivis juga tampak di novel ini. Seperti ketika demonstrasi, mengerahkan masa, menghadapi aparat, dipenjara. Meskipun sisi aktivis dijelaskan kurang detail.
Secara keseluruhan, kisah dalam buku ini menginspirasi pembacanya untuk kritis terhadap pemerintah. Di samping itu, adanya bumbu kisah romantisme cinta selalu menghadirkan wajah lain dari sisi aktivis itu sendiri. Aktivis dan cinta berkelindan sedemikian rupa.
Jadi, bagi kamu yang mengaku aktivis dan barang kali sedang dilanda virus merah jambu, cobalah membaca buku ini. Siapa tahu ada solusi jitu menghadapi permasalahan keduanya yang memang rumit bin jlimet.
#reviewbukuAmin #resensi #16112019 #day320 of #365