Selain sebagai ibadah yang disyariatkan oleh Allah dalam Alquran, puasa juga memiliki berbagai macam manfaat. Salah satunya adalah melatih kejujuran. Bagaimana puasa mampu melatih kejujuran seseorang?
Hadis menyatakan bahwa puasa adalah milik Allah dan Allahlah yang akan menentukan sendiri kadar pahalanya. Ini menandakan bahwa puasa adalah ibadah spesial. Ia berbeda dengan ibadah lain yang dapat dengan mudah kita lihat dan barang kali kita hitung pahalanya. Misalkan sedekah yang pahalanya berlipat ganda, dari satu biji menjadi tujuh bulir, setiap bulir ada 100 biji, maka kira-kira pahalanya sebesar 700 kebaikan.
Allah punya perhitungan sendiri tentang pahala puasa. Ada yang bisa berkurang pahalanya karena melakukan hal-hal yang mencuri pahala puasa. Ada yang pahalanya berlipat karena ia telah sampai pada tingkatan puasa seorang yang paham, di atas rata-rata orang awam. Karena kerahasiaan pahala, maka sebagai hamba kita tentu akan lebih berhati-hati ketika berpuasa.
Kita akan menjauhi pencuri pahala puasa. Kita juga akan tetap berpuasa meskipun keadaan sulit. Kita tidak akan mudah berbuka di siang hari yang terik hanya karena tak ada orang yang melihat. Ada sisi kejujuran pribadi yang jauh lebih personal daripada kejujuran kolektif. Di sinilah hikmah puasa yang melahirkan kejujuran dalam keseharian di luar Ramadan.
Efeknya, kita akan senantiasa jujur meskipun tak seorang pun melihat dan tahu bila kita berbohong misalnya. Kita tak mudah mencontek ketika ujian meskipun tak dilihat oleh pengawas, kita tak mudah korupsi uang rakyat meskipun tak diketahui oleh atasan.
Maka, begitulah sedikit penjelasan tentang puasa yang mampu melatih kejujuran. Semoga kita senantiasa mampu menjaga dan meningkatkan kualitas puasa sehingga sempurna pula pahala yang akan kita dapatkan.
@muhamin25 #Ramadan1441H #Ramadanday06 #onedayonepage #dakwahdigital #29042020