Beberapa hari yang lalu, saya mendengarkan kultum Zuhur di masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung kampus 1. Penceramah menjelaskan tentang tiga doa ketika kita ditimpa musibah.
Setidaknya ada 3 doa yang hendaknya diucapkan ketika tertimpa musibah.
1. Istirja’
Istirja’ adalah ucapan Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Ucapan yang berarti sesungguhnya kita milik Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada Allah. Satu kalimat yang memang diajarkan oleh Al-Qur’an ketika kita tertimpa musibah.
2. Doa meminta pahala dalam musibah
Doanya berbunyi
اللهم اءجرني في مصيبتي
“Allahumma’jurnii fii mushiibatii”
“Ya Allah, berikanlah pahala kepadaku pada musibah yang menimpaku.”
Doa ini diharapkan menguatkan kita dan terus mengharapkan pahala dalam berbagai hal, termasuk dalam musibah.
3. Doa agar musibah diganti dengan hal yang lebih baik
Doanya berbunyi
اللهم اخلفني خيرا منها
“Allahummakhlufnii khoiron minhaa”
“Ya Allah gantilah musibah yang menimpaku dengan hal yang lebih baik daripada musibah tersebut”
Setelah berdoa mengharap pahala dalam musibah, maka selanjutnya adalah meminta hal-hal yang lebih baik sebagai pengganti dari musibah yang menimpa.
Saya jadi teringat satu firman Allah yang berbunyi
ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار
Ya Allah tiadalah yang Engkau ciptakan ini sia-sua, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari azab neraka.
Jadi, baik ketika bahagia karena nikmat, maupun sabar ketika tertimpa musibah, semuanya tidak ada yang sia-sia. Selalu ada maksud dan tujuan mengapa semua hal terjadi. Terkadang memang penjelasannya tidak datang hari ini. Tapi percayalah bahwa semua yang terjadi adalah kebaikan bagi seorang hamba yang mampu mengambil hikmah sebanyak-banyaknya.
Semoga bermanfaat.