Setiap kota atau kabupaten tentunya
memiliki ikon tersendiri yang menjadi kebanggaan. Salah satu dari kebanggan
sebuah kota tersebut adalah Alun-alun. Alun-alun menjadi satu tempat penting di
dalam sebuah kota/kabupaten. Letak alun-alun sendiri biasanya di tengah kota,
lalu dikelilingi oleh kantor pemerintahan, pusat perbelanjaan, rumah sakit,
kantor polisi, dan tempat ibadah.
Tak terkecuali di kabupaten Bojonegoro.
Kabupaten ini juga memiliki alun-alun. Alun-alun dibuat sebagai sarana
berkumpul atau refreshing keluarga ketika penat dirasa. Anak muda juga suka
untuk sekadar kongkow-kongkow di sekitar alun-alun ini. Lokasinya yang begitu
strategis, ditambah dengan penataan lingkungan hijau, lapangan upacara, tribun
menambah kecantikan alun-alun Bojonegoro. Selain itu, alun-alun juga sering
digunakan untuk upacara hari-hari penting semacam 17 agustus, hari korpri, dsb.
Pameran juga digelar di sekitar alun-alun ini. Jadi intinya alun-alun menjadi
salah satu tempat yang representatif bagi anda yang ingin rehat sejenak dari
kepenatan kerja. Belum lagi bila di alun-alun ada fasilitas wifi gratis yang
dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Tetapi, fenomena yang terjadi,
akhir-akhir ini, alun-alun sudah tak lagi ramai layaknya dahulu. Meski
penataannya sudah semakin rapi, tak ada PKL (Pedagang Kaki Lima) di sekitar
alun-alun, tetapi animo masyarakat untuk mengunjunginya masih kecil. Maka, saya
mengajak pada diri saya sendiri dan juga masyarakat, khususnya masyarakat
Bojonegoro untuk meramaikan kembali alun-alun kebanggan kabupaten Bojonegoro
tersebut.
BOJONEGORO
MATOH!!!