Menanggapi tata ruang UIN Maliki Malang, bagi saya, saya melihatnya
sudah tertata namun ada beberapa hal yang masih kurang. Dari beberapa seminar
yang saya ikuti, saya tahu bahwa desain tata ruang UIN Maliki Malang meggunakan
desain timur tengah mengingat dana pembangunan kampus ini mayoritas berasal
dari bank Islam yang notabene anggotanya adalah Negara-negara Islam di timur
tengah sana. Desain timur tengah memang bagus, namun bila diterapkan di
Indonesia misalnya ada beberapa kekurangan. Misalnya kurang adanya ruang hijau
untuk menjaga keseimbangan lingkungan sekitarnya. Kita lihat di sekitar kampus
UIN Maliki Malang jumlah pohon yang tertanam hanya sedikit, hal ini tidak
sebanding dengan volume kendaraan bermotor yang mengeluarkan emisi gas setiap
harinya yang kita tahu kian hari kian banyak saja jumlahnya.
Maka,
menurut diskusi HI beberapa waktu lalu, perlu dibuat parkir bawah tanah
misalnya di lapangan UIN Maliki Malang. Lalu, untuk menanggulangi atau
mengurangi polusi udara, maka perlu adanya sebuah studi komprehensif untuk
menemukan pohon apa yang cocok ditanam di ruang yang tak lagi luas yang
dimiliki kampus ini. Hal ini hari-hari ini sedang dilakukan oleh teman-teman
dari jurusan Biologi Fakultas Saintek. Maka, saya berharap hasilnya dapat
segera direalisasikan demi menjadikan kampus ini benar-benar pantas mendapat
julukan kampus hijau nan asri.