Pagi masih menyisakan
tetes embun, tatkala mentari menaik memuncaki ubun-ubun. Langkah kaki para
panitia OQ V HTQ Unit Mahasiswa UIN Maliki Malang berbarengan dengan semangat
membara para peserta menggetarkan jagad UIN Sabtu kemarin (Sabtu, 24 Mei 2014). Aku berjalan sedikit
berlari menuju parker sepeda motor dan langsung mengendarainya menuju parker bawah
perpustakaan. Sesudah sampai, dengan langkah agak cepat, aku menuju Home
Theater lantai 3 Fakultas Humaniora. Penampilan rapi, hem putih berpadu dengan
dasi, celana, dan jas hitam menambah percaya diri untuk tampil sebagai MC pada
acara pembukaan OQ V yang memang sudah menjadi agenda rutin HTQ UIN Maliki
Malang. Pukul 08.00, grup Banjari mulai memainkan musiknya sampai sekitar pukul
08.30. Kini gliranku dan Ela sebagai MC untuk memandu jalannya acara pada pagi
hari yang cukup cerah ini. Aku dan Ela tahun lalu menjadi MC penutupan OQ IV
dan pada tahun ini, aku dan Ela menjadi MC pada pembukaan OQ V. Karena sudah
pernah duet, maka kami semacam sudah punya chemistry satu sama lain, meski ada
satu adegan yang harus didalami dengan penuh konsentrasi agar MC berjalan lancer.
Ketika hendak mengucapkan tema OQ V, aku dan Ela harus bertemu mata satu sama
lain, awalnya sempat grogi, namun kukuatkan diriku, kutambah kepercayaan
diriku, kutunjukkan keprofesionalan diri, maka hal itu menjadi hal yang begitu
sulit ‘tuk dilakukan dan akhirnya semua sukses, meski ketika salam pembuka, aku
mengikuti prosedur dan Ela menurunkan suaranya. But, all is well. Usai itu,
kami turun panggung dan menempati meja dan kursi yang MC di sisi kiri panggung.
Acara mampu kami
pandu dengan sukses sampai pembukaan usai. Acara dilanjutkan dengan perlombaan
yaitu MHQ 2 dan 5 juz, MTQ dan MKTIQ. MKTIQ berada di Home Theater dan aku
diserahi sebagai penanggungjawab bagian akomodasi dalam perlombaan ini.
Alhamdulillah, acar MKTIQ berjalan lancer. Beberapa peserta begitu sedih karena
diberondong pertanyaan mendasar dari dewan juri. Beberapa lainnya tersenyum
gembira karena melihat dewan juri begitu terpesona dengan apa yang mereka
paparkan, bahkan ada yang sampai mengangis hampir tak sanggup menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh dewan juri. ‘alaa kulli haal, semua berjalan
sesuai rencana tanpa hambatan satu apa pun. MKTIQ selesai sekitar pukul 13.30.
Peserta dipersilahkan untuk sholat dzuhur dan makan siang. Siang itu, aku
sempat gusar karena aku kehilangan kontak motorku, entah dimana hilangnya, aku
sendiri lupa. Aku kembali ke mabna, sholat dzuhur dan kembali lagi ke Home
Theater. Sore pun menjelang, aku kembali lagi ke mabna untuk sholat ashar. Usai
itu, aku kembali ke Home Theater untuk persiapan penutupan bakda maghrib. Ketika
maghrib hendak masuk, aku kembali ke mabna untuk bersih diri dan menunaikan
sholat maghrib. Setelah itu, aku kembali ke Home Theater untuk mengikuti acara
penutupan yang dimulai hampir pukul 19.00. Acara berjalan lancer, meski
Khoirunnisa, juara 1 Qori’ah sempat grogi dan tidak bisa dengan enak
mendendangkan lantunan ayat suci karena posisinya berdiri saya kira. Karena
menurut pengamatan saya, posisi seseorang dalam berbicara apalagi Qiro’ah akan
sangat berbeda antara duduk dan berdiri. Sambutan yang begitu meriah
disampaikan oleh Ust. Imam Muslimin selaku Direktur HTQ sekaligus menutup acara
OQ V ini. Seusai acara, panitia berfoto ria, bersih-bersih dan evaluasi
sebentar. Setelah itu, kami langsung menuju kantor HTQ untuk makan-makan.
Karena hari ini Gus Dedi ulang tahun, sekaligus menjadi ketua panitia OQ V yang
acaranya telah sukses dilaksanakan, maka teman-teman mengguyur Gus Dedi dengan
air dan diikuti oleh panitia lainnya. Intinya, mala mini begitu meriah bersama
teman-teman HTQ. Meski aku sudah lama tidak pernah setoran, tapi rasa
kekeluargaan dengan kawan-kawan HTQ selalu melekat di sanubari. Semoga lain
kali bisa lebih baik bersama kalian, Ahlul Qur’an, Ahlul Jannah. Salam sukses
OQ V.