Lama nggak nulis, alhamdulillah ada kesempatan untuk nulis lagi. Biasa sibuk kuliah dan ngajar. Aktivitas sehari-hari ya dua itu. Hari-hari ini hujan terus saja turun. Apalagi kemarin, seharian hujan tiada henti. Sampai-sampai mbuat aku males keluar. Tahu sendiri perut ini tak mau diajak dikompromi. Tapi aku selalu suka hujan. Hujan dapat dibilang suatu ekspresi langit yang rindu pada bumi. Begitu pun bumi bila rindu pada langit akan membumbungkan uap air lautnya ke angkasa agar cepat turun hujan. Bagi pasangan suami istri, hujan bisa menjadi momen indah misalnya hujan-hujanan di luar. Tapi jangan sering-sering ya, nanti kalau sakit bingung sendiri kan. Bagi para sastrawan, hujan mengandung magnet untuk menciptakan berbaris-baris sajak indah tak berkesudahan. Bagi para pendosa, berdoa di saat ini semoga Tuhan mengampuni dosa kalian. Bagi para pecinta yang sedang dirundung rindu seringkali menyukai hujan sambil berucap "duhai hujan titip salam pada orang yang kucinta di seberang sana". Bagi para penjual minuman dingin, hujan bisa jadi sebuah bencana karena warungnya akan sepi apalagi kalau sebelumnya terik matahari begitu menyengat. Bagi para pemilik kedai kopi, hujan kadangkala menjadi momen mendulang rezeki. Ia akan menyukurinya tiada henti. Bagi anak sekolahan mereka akan menari dia atas derasnya hujan. Bagi orang kantoran terkadang mereka lebih memilih menyeduh kopi sambil memandang hujan dari balik jendela ruang kerjanya. Bagi yang malas, hujan berarti tanda untuk tidur. Ah, itu mungkin sekelumit fenomena tatkala hujan datang. Ada masukan yang lain???
Hujan Oktober
Dengan rindu yang sama entah pada siapa
9 Oktober 2016