Beberapa orang tampak begitu suka menyamar
menjadi orang lain demi memperlihatkan diri sebagai orang yang kuat misalnya.
Ada pula yang sudah dijadikan kesibukan untuk mencari uang. Lalu, seperlu
apakah diri harus merubah sifat aslinya?
Misal saja saya sendiri yang kata sebagian
orang tidak bisa marah. Apa benar begitu adanya? Belum tentu juga. Kalau untuk
marah saya bisa-bisa saja. Tetapi bukankah ketika marah sel dalam diri
seseorang itu mati dan tentu merangsang pemarah untuk mudah jatuh sakit?
Terkadang seorang guru terpaksa berubah
menjadi galak demi melihat siswanya rajin masuk kelas. Ia rela merubah sifat
aslinya yang begitu penyayang menjadi begitu menyeramkan. Tetapi semua
perubahan itu demi adanya perubahan lain yang diharapkan terjadi. Selagi bisa
merubah keadaan tanpa merubah sifat aslimu, mengapa masih saja bermuka dua?
@muhamin25
| 10 November 2017