Mungkin ada yang bertanya apa korelasi atau
hubungan dari ketiga kata yang saya jadikan judul hari ini. Baiklah akan saya
jabarkan satu per satu.
.
Senyum adalah bahasa universal. Ia adalah
bahasa yang diterima semua kalangan. Mulai dari kaum papa sampai presiden
tingkat negara, mulai penduduk Indonesia sampai penduduk Amerika, Afrika, Eropa
dan seterusnya. Lalu, apa sesungguhnya yang istimewa dari senyum? Hal istimewa
dari senyum adalah sesungguhnya kita sedang menebar kebahagiaan kepada orang di
sekitar kita. Coba perhatikan dengan saksama, coba gambarkan posisi bibir
ketika tersenyum. Tentu ia cekung ke bawah bukan? Itu berarti bahwa orang yang
tersenyum bersiap menerima curahan nikmat, rezeki, dan berbagai rahmat semesta.
Bandingkan dengan ekspresi marah seseorang. Kau akan lihat bibirnya akan cekung
ke atas. Hal ini menandakan bahwa orang yang marah tidak siap menerima kebaikan
dan rahmat semesta. Ia biarkan rezeki tumpah dan tidak mewadahinya dengan baik.
Maka, jauhilah sikap marah dalam keseharian supaya nikmat dan rezeki semesta
dapat terus tertampung dalam dirimu. Lalu, kau pun siap menebarkan rahmat
tersebut kepada sekelilingmu.
.
Kedua, tolong. Kata “tolong” tampaknya
sepele dan begitu sederhana. Tetapi ketahuilah bahwa dengan menambahkan kata
“tolong” ketika kita membutuhkan pertolongan orang lain akan membuat orang yang
kita mintai bantuan merasa terhormat. Tentu rasanya akan sedikit berbeda bila
kita menyuruh seseorang tanpa embel-embel kata tolong. Misal seperti ini,
“Ril, belikan aku makanan di kantin ya
sekarang! Terima kasih.”
Bandingakan dengan
“Ril, minta tolong aku dibelikan makanan di
kantin ya sekarang. Terima kasih.”
Tentu berbeda bukan. Perasaan orang yang
dimintai tolong juga pasti berbeda.
.
Ketiga, terima kasih. “Terima kasih” juga
menjadi hal sepele lainnya yang banyak dilewatkan orang. Mengucapkan terima
kasih tidak akan merendahkan siapa yang mengucapkannya. Malah sebaliknya,
dengan ungkapan “terima kasih” secara verbal akan meningkatkan kewibawaan.
Sebab yang berucapa benar-benar paham bahwa berterima kasih atas pertolongan
misalnya adalah suatu penghargaan bagi orang yang telah menolong. Ingat sebuah
hadits yang menyatakan bahwa siapa yang tidak berterima kasih (bersyukur)
kepada manusia maka sejatinya ia tidak berterima kasih kepada Tuhan. Maka, mari
membiasakan mengucap terima kasih atas apa pun yang telah orang lain lakukan
untuk kita. Bila sudah terbiasa, tentu orang lain akan tidak segan-segan
membantu dalam kesempatan lainnya. Pun sebaliknya, tatkala tak pernah terucap
satu kali pun “terima kasih” dalam rumus kehidupan kita, maka jangan harapkan
bantuan akan datang kembali pada masa genting lainnya. Bisa jadi mereka
menjauh. Alasannya cukup sepele, tak ada kata terima kasih yang terucap dari
diri kita.
.
Itulah tiga kata yang terlihat sepele namun
sesungguhnya memiliki energi yang cukup besar untuk membuat diri kita mudah
dihargai orang lain dan sama sekali tidak mengurangi kehormatan kita di mata
orang lain. Semoga kita senantiasa diberi konsistensi untuk mengamalkan tiga
kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
.
@muhamin25 | 20 November 2017