Melihat berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan, tentu kita akan disuguhi dua hal yang senantiasa berseberangan, berpasangan. Ada cantik ada jelek, ada kaya ada miskin, juga ada baik dan ada buruk. Hal-hal diciptakan oleh Allah untuk menciptakan keseimbangan dalam hidup. Bumi yang kita pijak ini saja ada keseimbangan yang sengaja Allah atur. Geser sedikit saja dari posisi yang diatur oleh Allah, pasti akan berdampak bagi yang berada di atasnya.
Dalam kehidupan, kebaikan selalu menang melawan keburukan dan kejahatan. Bila kita lihat film, mayoritas tokoh utama yang protagonis akan senantiasa menemui halangan. Namun di akhir ia akan sukses menembus semua rintangan lantas memperoleh apa yang diinginkan.
Kita juga bisa melihat bagaimana Nabi Musa melibas Firaun yang sombong. Atas izin-Nya, Musa mampu mengalahkan Firaun yang mengaku Tuhan itu. Musa sukses menumpas kejahatan. Firaun tenggelam bersama kecongkakannya.
Maka, sungguh beruntung bila kita ditakdirkan menjadi hamba-Nya yang beriman. Sepanjang waktu diseru dalam firman-Nya. Diajak menuju jalan kebenaran dan menjauhi jalan-jalan menuju kejahatan dan kesesatan. Tinggal kita sebagai hamba peka terhadap pesan tersebut atau malah abai terhadapnya.
Kata mutiara Jawa juga menyatakan, Becik Ketitik Ala Ketoro. Artinya kebaikan itu ditandai dan kejelekan pasti akan tampak. Selihai apa pun manusia menutupi dan menyembunyikan kejahatan yang dilakukan, lambat laun kejahatan tersebut akan terkuak juga. Maka di sana, kebenaran akan berjaya. Setelah penantian panjang bersama usaha dan doa yang tiada putus-putusnya dipanjatkan.
Mari selalu menanamkan jiwa berbuat baik. Jauhi keburukan. Percayalah bahwa kebaikan selalu membawa energi positif dalam hidup dan ketenangan. Ingatlah bahwa "kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.” (HR. Muslim).