Setelah dibuka oleh pembawa acara dan disambung bacaan ayat suci Alquran, sambutan disampaikan oleh ketua panitia PADAM dilanjutkan dengan Ustaz Sukardi.
Ustaz Sukardi berpesan bahwa anak MAKBI bukanlah anak buangan. Anak MAKBI adalah generasi unggulan. Jangan terlena pada masa lalu. Setiap masa ada kisahnya masing-masing. Ukirlah prestasi positif. Jangan tinggalkan jejak negatif di madrasah dan mahad ini.
Menurut Beliau, keunggulan MAKBI yaitu bidang bahasa (bilingual-bahasa Arab dan bahasa Inggris), Alquran, agama, akhlak, dan ubudiyah. Maka, jangan lupa pada identitas MAKBI. Jangan jadi orang yang kalau kata pepatah, kacang lupa pada kulitnya. Prestasi itu harus diperjuangkan. Pelajaran Iduladha adalah tentang totalitas ketundukan kepada Tuhan-Nya. Ibrahim dan Ismail sama-sama berkorban. Jangan ragu pada impian kalian. Agar tidak ragu, maka milikilah ilmu dan keyakinan dari Allah swt.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah oleh Husnul Abid tentang semangat berkorban dalam berbagai hal. Berkorban dalam hal cinta, ketaatan, kehidupan, dan lain sebagainya. Kemudian, acara ramah tamah dilaksanakan ditemani banjari dan pemutaran video dan foto kenangan selama berada di MAKBI. Saya berharap agenda semacam ini terus dilanjutkan pada tahun berikutnya. Semoga generasi MAKBI mampu meneladani Ibrahim, Ismail, dan menjadi pejuang Islam sejati demi memajukan bangsa Indonesia.