Melatih Kecerdasan Bertahan Hidup Kemarin, tiba-tiba siaran televisi di rumah tidak bisa menayangkan beberapa stasiun televisi. Ada yang sedih karena tidak bisa menonton tayangan favoritnya, tetapi ada juga yang bersyukur. Setidaknya masih ada yang bisa ditonton meskipun tidak semua stasiun televisi.Dalam hidup, kadang kita terlalu fokus dengan apa yang ada di pikiran dan depan mata. Kita seolah menutup mata bahwa ada sesuatu yang indah di balik hal-hal yang tidak kita hiraukan. Misalnya dari kejadian di atas dipahami bahwa ketika terlalu fokus pada stasiun A atau tayangan A, maka kita lupa bahwa ada stasiun B, C, D dengan berbagai tayangannya yang bisa jadi jauh lebih inspiratif dan menggembirakan.Jangan terkecoh pada satu kenikmatan sehingga lupa ada kenikmatan lain di luar yang kita rasakan. Sesekali kita perlu keluar, menerawang semesta, membatin dalam hati, apa sesungguhnya makna dan hakikat hidup. Sudahkah bersyukur atas apa yang ada atau malah mengeluh sepanjang sisa usia.Ibarat
September 17, 2020
Melatih Kecerdasan Bertahan Hidup
Melatih Kecerdasan Bertahan Hidup Kemarin, tiba-tiba siaran televisi di rumah tidak bisa menayangkan beberapa stasiun televisi. Ada yang sedih karena tidak bisa menonton tayangan favoritnya, tetapi ada juga yang bersyukur. Setidaknya masih ada yang bisa ditonton meskipun tidak semua stasiun televisi.Dalam hidup, kadang kita terlalu fokus dengan apa yang ada di pikiran dan depan mata. Kita seolah menutup mata bahwa ada sesuatu yang indah di balik hal-hal yang tidak kita hiraukan. Misalnya dari kejadian di atas dipahami bahwa ketika terlalu fokus pada stasiun A atau tayangan A, maka kita lupa bahwa ada stasiun B, C, D dengan berbagai tayangannya yang bisa jadi jauh lebih inspiratif dan menggembirakan.Jangan terkecoh pada satu kenikmatan sehingga lupa ada kenikmatan lain di luar yang kita rasakan. Sesekali kita perlu keluar, menerawang semesta, membatin dalam hati, apa sesungguhnya makna dan hakikat hidup. Sudahkah bersyukur atas apa yang ada atau malah mengeluh sepanjang sisa usia.Ibarat
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar