Merenungi Negeri 75 tahun sudah negeri ini merdeka. Usia yang tidak lagi muda. Usia yang harus sudah bisa dewasa dalam menyikapi segala keadaan yang ada. 75 tahun sudah kita merdeka, tetapi sudah benar-benar merdekakah kita? Nyatanya merdeka punya banyak makna. Tidak sekadar merdeka dari cengkeraman penjajah layaknya Belanda dan Jepang.Memang penjajah semacam itu sudah tidak berada di Indonesia, tetapi tahukah kamu bahwa kita masih jauh dari merdeka yang sesungguhnya. Pekerjaan rumah bangsa masih seabrek. Berbagai problematika datang silih berganti. Mulai kesehatan, ekonomi, pendidikan, budaya, sosial, dan lain-lain.Lantas, sudah cukupkah kita dengan keadaan seperti ini? Tentu saja tidak. Semua komponen bangsa harus bahu-membahu menyelesaikan berbagai masalah yang ada.Sebagai pemuda, mari satukan langkah. Kuatkan narasi. Perbanyak kolaborasi. Jembatani pemerintah dan rakyat di tingkat bawah. Jadilah pelopor dalam memajukan bangsa di berbagai aspeknya.Sebagai rakyat, dukunglah program-pr
September 10, 2020
Merenungi Negeri
Merenungi Negeri 75 tahun sudah negeri ini merdeka. Usia yang tidak lagi muda. Usia yang harus sudah bisa dewasa dalam menyikapi segala keadaan yang ada. 75 tahun sudah kita merdeka, tetapi sudah benar-benar merdekakah kita? Nyatanya merdeka punya banyak makna. Tidak sekadar merdeka dari cengkeraman penjajah layaknya Belanda dan Jepang.Memang penjajah semacam itu sudah tidak berada di Indonesia, tetapi tahukah kamu bahwa kita masih jauh dari merdeka yang sesungguhnya. Pekerjaan rumah bangsa masih seabrek. Berbagai problematika datang silih berganti. Mulai kesehatan, ekonomi, pendidikan, budaya, sosial, dan lain-lain.Lantas, sudah cukupkah kita dengan keadaan seperti ini? Tentu saja tidak. Semua komponen bangsa harus bahu-membahu menyelesaikan berbagai masalah yang ada.Sebagai pemuda, mari satukan langkah. Kuatkan narasi. Perbanyak kolaborasi. Jembatani pemerintah dan rakyat di tingkat bawah. Jadilah pelopor dalam memajukan bangsa di berbagai aspeknya.Sebagai rakyat, dukunglah program-pr
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar