Kembali Ke Atas
Beranda
CPNS
Sharing Pengalaman SKD dan SKB CPNS 2021
Muhammad Amin Muhammad Amin
Desember 12, 2021

Sharing Pengalaman SKD dan SKB CPNS 2021

Setelah sekian lama tidak menulis di blog ini, akhirnya hari ini kembali menorehkan baris demi baris, tidak sekadar memenuhi tuntutan tidak bolos sebanyak enam kali di komunitas 1 Minggu 1 Cerita, tetapi juga waktunya sudah cukup longgar untuk menulis.

Beberapa waktu terakhir, sekitar 1 bulan terakhir, saya kembali berkutat dengan tes CPNS. Tes CPNS memiliki beberapa tahap. Setidaknya saya harus melalui 4 tahap sampai nantinya mendapatkan NIP.

Berikut tahapan seleksi CPNS

  1. Seleksi Administrasi
  2. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
  3. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
  4. Pemberkasan

Saya akan mengulas satu per satu sekaligus berbagi apa yang sudah saya lewati sampai hari ini.

Seleksi Administrasi

Untuk seleksi administrasi, CASN harus mendaftar terlebih dahulu melalui web https://sscasn.bkn.go.id/ CASN membuat akun agar bisa log in di web tersebut. CASN harus mengisi data diri lengkap sesuai dengan identitas diri. Jangan sampai memberikan data palsu agar pada tahapan-tahapan selanjutnya tidak menemui hambatan.

Seleksi administrasi seingat saya sekitar 2 sampai 3 minggu. CASN harus mengunggah seluruh dokumen dalam rentang beberapa waktu sebelum akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pendaftaran. Hasil seleksi administrasi biasanya tampil di web sscasn BKN dan pengumuman resmi melalui kementerian yang kita daftar.

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)

SKD inilah penentu awal setelah lolos seleksi administrasi. Setiap CASN harus mengikuti seleksi ini untuk mengetahui apakah ia layak untuk lanjut ke tahapan berikutnya, yaitu SKB (Seleksi Kompetensi Bidang).

Pelaksanaan SKD melalui CAT BKN. Kementerian menentukan banyak titik lokasi tes. Dalam SKD, ada 3 tes yang akan kita hadapi, yaitu:

  1. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)
  2. Tes Intelejensi Umum (TIU)
  3. Tes Karakteristik Pribadi (TKP

Ketiga tes tersebut berjumlah sebanyak 110 soal dan ada passing grade (PG) atau ambang batas kelulusan. Kementerian akan menyampaikan pengumuman kelulusan tes SKD melalui saluran seperti web atau grup Telegram. Jumlah formasi yang bisa lolos ke tahap berikutnya (SKB) hanyalah tiga kali jumlah formasi yang ada. Misalnya satu instansi membuka lowongan dosen untuk 1 orang, berarti yang bisa mengikuti SKB hanyalah 1×3 = 3 orang. 3 orang dengan nilai teratas.

Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)

Seleksi selanjutnya adalah SKB. Untuk SKB ada beberapa macam tes. Ada yang memakai CAT BKN seperti ketika tes SKD, ada pula yang memakai metode lain. Misalnya pada formasi yang saya lamar di Kementerian Agama, ketika tahun 2018 lolos ke SKB, saya dihadapkan pada 3 macam tes, yaitu

  1. Tes Psikotes (TPA dan Papikostik)
  2. Tes Praktik Kerja (Microteaching)
  3. Tes Wawancara

Untuk tahun ini, 2021, saya kembali berkesempatan mengikuti SKB meskipun secara daring dengan 3 model tes yang sama seperti di atas.

Untuk tahun 2021, Kemenag melaksanakan tes praktik kerja terlebih dahulu selama 2 hari, kemudian tes wawancara selama 2 hari, dan terakhir tes psikotes secara serentak pada tingkat nasional.

Untuk tes praktik kerja, saya menyiapkan beberapa hal, seperti media pembelajaran (PowerPoints atau yang lain), laptop pribadi, headset, perangkat pembelajaran seperti RPS atau RPP. Tes praktik kerja pada tahun ini, saya tidak sampai menampilkan PPT karena penguji meminta saya secara langsung menyampaikan apa yang akan saya sampaikan kepada mahasiswa ketika pertemuan perdana, penyampaian materi utama, dan penutup. Ketiganya adalah jawaban dari 3 pertanyaan berbeda. Jadi, untuk tes praktik kerja Kemenag 2021 hampir sama dengan tes wawancara.

Materi yang menjadi poin penilaian praktik kerja sebagai berikut

  1. Kemampuan mengajar (mulai dari pendahuluan, tahap inti, sampai penutup)
  2. Publikasi ilmiah (ber-ISBN maupun belum ber-ISBN)
  3. Kemampuan bahasa asing
  4. Kemampuan mengoperasikan teknologi informasi (Office, aplikasi lain)

Untuk kisi-kisi tes wawancara Kemenag 2021 sebagai berikut:

  1. Moderasi Beragama (komitmen kebangsaan, intraagama, interagama)
  2. Praktik ibadah, tetapi cukup melafalkan saja bacaannya. Biasanya bacaan salat, bisa lengkap, bisa hanya doa tertentu. Kalau saya pribadi melafalkan doa tasyahud awal. Persiapkan atau hafalkan doa salat dua versi (versi Nahdiyin dan Muhammadiyah biasanya).
  3. Akhlak atau sikap selama tes wawancara

Tips Mengikuti Rangkaian Seleksi CASN

  1. Selalu mengecek web sscasn BKN, casn Kemenag (untuk yang mendaftar di Kemenag), dan saluran informasi kementerian yang kalian daftar.
  2. Jangan sampai terlewatkan informasi, sekecil apa pun. Saya hampir tidak ikut tes SKB hanya karena lupa mengisi surat keterangan kerahasiaan yang tampil pada tampilan awal web casn Kemenag.
  3. Siapkan baju putih polos lengan panjang, pita (bisa hijau atau merah putih), celana kain hitam polos, sepatu hitam.
  4. Print seluruh berkas, seperti kartu pendaftaran, deklarasi sehat, dan sebagainya.
  5. Selalu membawa identitas diri, terutama KTP.
  6. Bawalah pensil kayu, 2B, merknya terserah kamu.
  7. Persiapkan surat rapid antigen (mengingat tahun 2021, pelaksanaan tes masih berada di masa pandemi)
  8. Baca ketentuan dengan teliti dan cek seluruh persyaratan sebelum berangkat ke tempat tes.
  9. Jika perlu, ikutlah bimbel persiapan CPNS. Saya sendiri ikut tryout.id dan AyoCPNS. Bimbel biasanya punya model soal yang up to date.
  10. Perbanyak berdoa, bersedekah, dan jangan lupa minta restu orang tua dan orang-orang tercinta.

Itulah sharing pengalaman saya mengikuti SKD dan SKB pada tahun 2021. Semoga bermanfaat dan lolos menjadi ASN.

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)