Beberapa waktu lalu, ramai soal salam dari Binjai. Dandiah Care Centre mengadakan seminar daring yang membahas hal itu dari sisi ayah tangguh. Pada seminar tersebut, Ayah Dandy menjelaskan setidaknya ada 5 kompetensi ayah tangguh
Kompetensi Fisik
Seorang ayah tentu harus punya fisik yang prima. Punya resiliensi artinya ayah adalah sosok yang tidak mudah menyerah. Ayah pun harus menjadi role model (contoh, uswah hasanah). Tak terkecuali dalam hal kompetensi fisik.
Kompetensi Intelektual
Seorang ayah juga harus punya kompetensi intelektual, artinya seorang ayah harus memiliki kecerdasan. Dalam hal apa? Baik dalam hal kecerdasan intelektual, maupun kecerdasan lainnya. Ayah menjadi semacam pelatih bagi keluarganya. Ia hendaknya mengamati kelebihan dan kekurangan, kemudian mengoptimalkan segala potensi untuk menggapai kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Kompetensi Emosional
Ayah juga hendaknya punya kompetensi emosional. Ini tidak berarti bahwa seorang ayah tidak boleh menangis, tidak boleh marah. Ayah hendaknya paham bagaimana mengatur emosinya dalam berumah tangga. Baik dalam berinteraksi dengan pasangan, maupun dengan anak dan masyarakat sekitar.
Kompetensi Sosial
Kompetensi keempat yang juga penting adalah kompetensi sosial. Ayah hendaknya mampu dan punya kelihaian dalam menjalin relasi dan koneksi dan mau belajar dari orang lain. Ayah bisa mencontoh hal-hal yang menarik dan mengaplikasikannya dalam berumah tangga.
Kompetensi Spiritual
Seorang ayah hendaknya menjadikan kompetensi spiritual menjadi misi hidupnya. Meskipun pada tulisan ini kompetensi piritual menjadi poin terakhir, seyogyanya spiritual menjadi dasar dan menjadi hal pokok yang menjadi landasan dalam berpikir dan bertindak.
Dalam kehidupan rumah tangga seorang ayah hendaknya menjadi insan produktif dan mampu mengendalikan egonya. Menurut WHO, berikut beberapa ciri orang yang sehat mental:
Ciri Orang Sehat Mental Menurut WHO
- Mengenali potensi
- Mengendalikan stres
- Produktif
- Berkontribusi
Cara mengendalikan kesenangan ego:
- Bisa saya lakukan atau tidak?
- Menurut aturan boleh atau tidak?
- Menurut pertahanan diri, apakah hal itu bisa saya hindari saat ini?
Ayah yang tangguh membuat anak tumbuh dan menjadi pribadi yang utuh.
Seorang ibu hendaknya membasuh luka pengasuhan seorang anak.
Seorang ayah hendaknya menjadi ayah tangguh dengan 5 kompetensi yang saya sebutkan di atas.
Ayah dan ibu berkolaborasi dalam mengobati luka pengasuhan.
Ketika seorang ayah dan anak memiliki kedekatan, maka akan tercipta motivasi internal.
Cara menanggulangi masalah anak
- Menurunkan ego ayah
- Memperlakukan seperti teman
- Membangun kedekatan
- Memasukkan nilai dalam kepengasuhan
Hati dan empati biasanya lebih dominan diajarkan oleh ibu, sedangkan kekuatan diajarkan oleh ayah.
—
Menurut Uda Agus, menurut psikologi persuasi, secara alami, manusia mengikuti yang banyak orang lakukan (viral).
Yang bisa kita lakukan?
- Membangun benteng diri dalam diri anak agar ia punya filter terhadap apa yang ia lihat dan ia terima.
- Menemukan mutiara dalam berbagai peristiwa. Lakukan diskusi bersama anak.
Cara membangun benteng diri dalam diri anak:
- Membangun value : agama, akhlak, budaya, nilai.
- Menjadi sahabat yang menyenangkan : orang tua sebagai tempat curhat anak.
- Membatasi dan memberi edukasi tentang penggunaan internet dan media sosial.
- Update terhadap perkembangan trend di internet dan media sosial.
Cara menemukan mutiara dalam tiap peristiwa
- Kalau ada hal yang viral, ajak anak berdiskusi.
- Menemukan sisi kebaikan dari sebuah peristiwa
- Mencari sisi keburukan dari sebuah peristiwa
- Menemukan pembelajaran berharga dari sebuah peristiwa