Pernahkah anda berpikir tentang konsep suatu gunung dengan adanya satuan pendidikan yang ada di negara Indonesia. Ternyata, ada hubungannya lho. Apa? Kita kaji satu per satu. Ketika di Taman Kanak-kanak kita diajari tentang membaca dan menulis. Menuju ke Sekolah Dasar kita diajari tentang membaca, menulis, menghitung. Namun, sedikit lebih tinggi atau dalam daripada di Taman Kanak-kanak dan itu masih dipelajri secara keseluruhan. Melangkah ke SMP kita diajar dengan pelajaran yang lebih spesifik dan dalam lagi. Misalnya, kalau di SD kita diajar pelajaran IPA, maka di SMP pelajaran tersebut akan bercabang lagi menjadi Fisika, Biologi, Kimia,dsb. Namun, tetap juga ini semua masih dipelajari dengan semestinya. Masuk ke SMA, kita akan merasakan hal yang sedikit berbeda dengan di SMP. Badan kita sudah semakin tinggi dan besar, serta pelajarannya juga semakin kompleks saja. Nanti kalau di semester 2 biasanya siswa SMA itu sudah masuk pada jurusan tertentu, misalnya IPA atau IPS ataupun bidang-bidang yang lain. Di Universitas, pelajaran-pelajaran tersebut semakin dikerucutkan lagi dengan adanya jurusan yang semakin spesifik, kalau IPA, IPA bidang apa yang akan diambil/dipelajari? Apakah IPA terapan, murni, atau yang lain. Yang penting adalah kalau kita sudah seperti ini, kita tidak boleh lupa dengan dasar yang telah kita bangun bertahun-tahun yang lalu supaya kita semakin yakin dan menghargai orang lain.
April 09, 2009
Konsep Gunung
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar