Kembali Ke Atas
Beranda
Organisasi
Diskusi IKAMARO "Menakar Visi Misi Bojonegoro dengan Realita"
Unknown Unknown
Februari 13, 2015

Diskusi IKAMARO "Menakar Visi Misi Bojonegoro dengan Realita"

       Awal masuk kuliah tidak membuat mahasiswa yang ngakunya aktivis untuk berhenti mengadakan banyak diskusi ilmiah dengan kawan seorganisasinya. Hal ini telah dilakukan oleh IKAMARO (Ikatan Mahasiswa Bojonegoro) di UIN Maliki Malang. IKAMARO mengadakan diskusi bertema menakar visi misi Bojonegoro dengan realita pada Kamis, 12 Februari 2015 malam bertempat di gedung A lantai 2. Pada diskusi kali ini, pemateri utama adalah dulur Kholilurrohman. Setelah dibuka secara resmi oleh Ketua IKAMARO, Verdi Indra Satria, materi disampaikan oleh pemateri. Pemateri menyampaikan beberapa poin penting berkaitan dengan visi misi Bojonegoro lalu dikontraskan dengan realita di masyarakat. Beberapa feedback dilontarkan. Seperti dulur Surgo yang menyatakan bahwa saat ini pemerintah Bojonegoro kurang perhatian dalam bidang pendidikan. Misal saja anggaran beasiswa untuk putra daerah yang kuliah di daerah luar Bojonegoro masih sangat minim. Ada pula yang menanggapi bahwa memang masih banyak kekurangsesuaian antara apa yang dicanangkan dengan yang terjadi di lapangan. Seperti banjir yang terus saja melanda Bojonegoro hampir tiap tahun, SDM warga Bojonegoro yang hanya mampu menjadi tenaga rendahan di sumur-sumur minyak Bojonegoro.
 
       Menurut saya sendiri, sebagai putra daerah Bojonegoro, tentunya kita tidak boleh hanya melihat dari satu sisi. Kita perlu ketahui porsi pemerintah berapa persen di bidang pendidikan misalnya, sehingga kita mampu membuat kesimpulan yang valid dan tidak terkesan menyalahkan pemerintah. Saya rasa pemerintah Bojonegoro periode ini sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Terbukti dari banyaknya jalan yang diperbaiki, mulai jalan provinsi sampai jalan di desa-desa. Selain itu, akses internet juga sudah mulai dapat dinikmati oleh rakyat di pedesaan. Setelah kita mengetahui itu semua tentunya kita dapat berpikir kira-kira porsi untuk tiap konsen pemerintah itu berapa persen lalu dikontraskan dengan realita di lapangan, apakah sudah benar-benar sesuai atau hanya bualan belaka. Dengan begitu, sebagai putra daerah Bojonegoro, mari kita terus meningkatkan taraf pendidikan kita dengan serius mengenyam pendidikan di bangku kuliah ini sehingga ke depan kita benar-benar bisa berdaya memajukan Bojonegoro yang lebih matoh. 
SALAM MATOH. 

Penulis blog

Terima kasih sudah berkunjung. :)