Alhamdulillah bini’matihi tatimmus
shoolihaat. Segala puji dan syukur kehadirat Ilahi Robbi atas limpahan
kesehatan dan keimanan yang senantiasa menghiasi dada hamba-hambaNya. Disini
saya akan sharing bagaimana sih rasanya menjadi wisudawan terbaik. Sungguh,
tentu sangat senang sekali. Wisudawan terbaik bagi saya menjadi satu kado indah
di hari wisuda saya. Betapa tidak, bisa dibilang predikat ini adalah sebagai
salah satu momen “balas dendam” atas momen 2 tahun lalu di acara seremonial
yang hampir sama, yaitu Graduation Day pada program One Year English Intensive
Program. Saat itu, saya sangat menggebu-gebu untuk mendapatkan best graduate
saat itu, namun apa daya karena pesaingnya yang cukup sulit untuk dikalahkan
dan notebane beberapa dari mereka adalah teman alumni satu MA beberapa tahun lalu
seperti Qonita, Aziz Fajar. Alhamdulillah, atas segala perjuangan, jatuh
bangun, mempertahankan prestasi ini memang tidak mudah. Kita tahu kata bijak
bahwa mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkannya pada kali pertama,
bukan?
Saya sangat bersyukur atas nikmat
yang tiada terkira ini. Saya bisa berdiri di atas podium kehormatan untuk
memberikan sambutan sebagai wakil wisudawan-wisudawati yang jumlahnya mungkin
hampir 1000 orang. Aku persiapkan sambutan tersebut dengan sangat baik.
Sambutan tiga bahasa yang bagi saya memang hal yang baru. Tetapi, bukan saya
namanya kalau tidak menerima tantangan. Akhirnya saya hanya bisa berharap
semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama.