Dalam dunia kerja, terkadang ada masa-masa yang cukup membosankan. Rutinitas yang itu-itu saja tentu begitu menjemukan untuk dilakukan. Tetapi terlepas dari itu semua, ada kebersamaan yang dibentuk dengan berbagai ragam dan macamnya. Kita temukan di antara rekan kerja kita yang suka menghibur dengan guyonannya. Ada di antara mereka yang suka serius dan disiplin dalam bekerja, dan berbagai macam lainnya.
Kehadiran kita dalam satu komunitas baru yang disebut dunia kerja, tentunya bukan tanpa maksud. Satu hal yang perlu diingat tentunya niat untuk terus menebar manfaat di antara banyak orang. Memberikan pelayanan prima dan terbaik dalam pekerjaan yang digeluti. Meski tentu saja, di antara niat tulus tersebut terselip pertentangan-pertentangan dengan rekan kerja. Ada hal-hal yang sebenarnya tampak baik-baik saja di permukaan, tetapi cukup membahayakan bila terus dipendam seorang diri. Hal-hal semacam ini yang akan menyebabkan kebersamaan dalam sebuah lingkungan kerja tak lagi tampak. Beberapa orang lebih suka berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Kelompok yang dianggap sejalan dengan pemikirannya dalam dunia kerja.
Maka, tugas ketua, kepala bagian, juga seluruh yang bekerja di instansi tersebut adalah berusaha mengembalikan lingkungan kerja yang kondusif dan kebersamaan langkah dalam bekerja agar tercipta hal-hal yang harmonis. Bila tidak, maka cepat atau lambat, akan ditemukan banyak ketidaksesuaian yang berujung pada runtuhnya organisasi dalam suatu instansi. Beberapa karyawan yang tidak sejalan mungkin akan memilih untuk resign. Beberapa yang lainnya akan menjalani pekerjaannya dengan berat hati dan terpaksa.
Satu hal sederhana yang dapat dilakukan adalah sering berkumpul dan saling melempar canda di tengah kesibukan yang ada. Cepat atau lambat, maka keakraban akan tercipta. Yang awalnya tidak kenal bisa mengenal lebih dekat. Dengan begitu, maka kebersamaan dalam lingkungan kerja dapat kembali diwujudkan dan bukan angan-angan semata.
#renungan #kerja #kebersamaan #29072018