Kemarin, 20 Juli 2018, saya bersama salah satu rekan berencana membeli beberapa barang yang dibutuhkan. Saya sendiri hanya menemani. Agenda saya selain menemaninya belanja adalah mereparasi jam tangan yang baterainya sudah beberapa hari ini habis. Seperti biasa, saya menuju tukang servis jam tangan langganan saya di dekat Sardo. Ternyata toko yang saya tuju masih tutup. Sudah beberapa hari sejak saya kembali ke Malang, toko tersebut tutup.
Akhirnya, saya memutuskan untuk menuju tukang servis langganan saya yang lain. Ia terletak tepat di pertigaan Dinoyo. Setelah sampai, saya meminta tukang servis untuk mengganti baterai jam tangan tersebut. Tukang servis tersebut memberikan beberapa pilihan baterai. Mulai harga paling murah sampai yang paling mahal. Saya memilih harga pertengahan. Tukang servis tertawa ketika saya berkata, "ya pilih yang tengah-tengah lah, biar agak awet." Ia menimpali, "yang tengah-tengah banyak Mas, tentukan yang harga berapa." Ia menjawab sambil tertawa kecil. Setelah memilih salah satu baterai, ia menjelaskan bahwa jam tangan ini sepertinya sudah cukup lama tidak segera dibawa ke tempat servis untuk diganti baterainya. Saya mengangguk saja. Keberadaan tiga jam tangan di lemari membuat saya kurang memperhatikan dengan detail setiap permasalahan yang terjadi di setiap jam tangan.
Ia mengatakan bahwa jam tangan digerakkan oleh baterai sebesar 1,5 volt. Sama seperti sepeda motor yang digerakkan oleh aki sekian volt yang tentu saja lebih besar daripada jam tangan. Bila mesin motor tidak dipanasi dalam waktu cukup lama, maka ia akan lebih rentan rusak. Sama seperti jam tangan, bila ada kerusakan dan tidak segera diservis, maka pusat mesin itu akan lebih cepat rusak. Hal itu dapat dilihat dari jarum jam yang tidak segera bergerak ketika baterai telah diganti. Ia berhenti sejenak, menyiapkan diri untuk bergerak, baru beberapa saat kemudian, jarum jam bergerak seperti biasa.
Bagi saya, pecinta jam tangan tetapi agak awam terkait jam tangan, pada hari Jumat kemarin menjadi sedikit lebih paham tentang bagaimana kerja jam tangan. Hal itu membuat saya lebih sadar tentang bagaimana merawat jam tangan agar awet dan tidak cepat rusak. Satu hal yang saya pelajari hari ini bahwa penjual yang baik tidak hanya menjual barang dagangan. Ia juga memberikan pelayanan, bahkan edukasi terkait produk yang dijual kepada pembeli. Disadari atau tidak, hal ini menjadikan kepercayaan pembeli terhadap penjual meningkat beberapa titik.
Hal serupa juga saya temui ketika hendak membeli hard disk eksternal di Cyber Mall. Saya tidak sengaja bertemu dengan penjual toko yang lagi-lagi juga mengedukasi pembelinya seputar penggunaan dan perawatan hard disk serta bagaimana memilih hard disk yang baik. Ia merekomendasikan beberapa hal sehingga pembeli dapat dengan bebas menentukan pilihan sesuai kebutuhannya. Penjual tidak memaksakan pembeli untuk membeli ini atau itu. Ia hanya memberi pilihan. Kunci penting lainnya adalah tentu saja kejujuran ketika mengedukasi pembeli. Tanpa kejujuran, kelak ketika barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang dijelaskan, tentu saja pembeli tak akan lagi percaya kepada penjual dan tentu saja pembeli akan mencari penjual lain yang memiliki kredibilitas dan kejujuran serta pelayanan yang lebih baik.