Saya sendiri menjadi juri pada lomba pidato bahasa Arab. Lama tidak bergumul dengan bahasa Arab membuat saya bekerja ekstra untuk menilai. Secara konten sesungguhnya ada banyak kesamaan, jadi perbedaan dilihat dari penampilan di atas panggung.
Putra putri dari tiap kecamatan pun unjuk gigi dan membuktikan kepada dewan juri bahwa mereka layak menjadi juara. Di antara mereka ada yang bersuara lantang, beberapa lainnya dengan nada tinggi sepanjang pidato, ada yang benar-benar mampu menerapkan intonasi dan lain sebagainya.
Di luar itu semua, saya bersyukur turut serta dalam dakwah mulia ini. Jangan dikira dakwah melulu menghadiri ceramah ustaz ternama di dalam masjid atau mendengarkannya melalui radio atau menonton videnya melalui youtube. Kompetisi semacam ini juga jalan dakwah yang tak bisa dianggap remeh.
Kompetisi menjadi ajang persaudaraan, silaturahmi antar siswa madrasah. Melalui kegiatan ini, saya kira masa depan Islam tampak cerah secerah wajah siswa cilik ann imut yang berkompetisi kali ini.