Apakah kau merasa cukup hanya dengan menguasai satu keahlian yang benar-benar membedakanmu dari kebanyakan manusia di atas muka bumi ini? Kiranya pertanyaan ini muncul beberapa waktu lalu ketika berbincang dengan seorang kawan.
Ia berkisah bahwa ia sudah maksimal untuk mengerjakan segala tanggung jawab yang diembankan kepadanya. Ia begitu suka fotografi. Hasil jepretannya tak perlu diragukan lagi. Ia pernah magang di aalah satu studio foto dan mendapat apresiasi yang cukup baik dari sana.
Di tempat kerjanya yang sekarang, ia mendapat tanggung jawab baru yang membutuhkan keuletan, kecepatan, dan ketepatan. Ia sendiri mengaku bahwa ia lemot, tidak bisa diajak kerja cepat, dan alasan lainnya yang tentu saja terus dicari demi pembenaran yang tak berkesudahan.
Saya hanya bilang padanya bahwa hidup tak melulu tentang memenuhi segala ingin dan bakat yang dimiliki, maupun bakat yang diasah dari hari ke hari. Hidup terkadang menawarkan asam pahitnya dengan setumpuk pekerjaan yang menuntut kita bekerja di luar passion. Hal semacam itu harus dipahami dengan baik terlebih dahulu.
Kemudian, belajarlah dengan cepat kepada yang benar-benar ahli di pekerjaan barumu. Tak usah gengsi dan takut dibilang anak kemarin sore. Lanjut saja. Lagipula kau tidak sedang melakukan kejahatan kan? Kemudian saya yakin, perlahan dirimu akan menguasai bidang baru tersebut. Bahkan, bisa jadi kecanduan dan minta jatah lembur untuk menggarap tugas semacam itu.
Kawan, jadilah manusia multifungsi. Mungkin keahlianmu cuma satu, tetapi jangan menutup diri untuk menambah keahlian lain yang bisa jadi akan menambah nilai dirimu di hadapan manusia dan Tuhan. Akhirnya, hidup adalah tentang berlomba menebar kebaikan yang kelak akan dipetik di hari abadi.
© Muhammad Amin, 10 Juli 2019, 17:04