Kembali Ke Atas
Beranda
1M1C
Islam
Kualifikasi Santri Milenial Menyongsong Era 5.0
Muhammad Amin Muhammad Amin
Oktober 23, 2020

Kualifikasi Santri Milenial Menyongsong Era 5.0

Kualifikasi Santri Milenial Menyongsong Era 5.0
23/10/2020 – Kualifikasi Santri Milenial Menyongsong Era 5.0 (Canva)

Berbicara soal santri tidak terlepas dari pesantren sebagai lembaga di mana santri belajar. Kualifikasi santri akan sangat ditentukan oleh pondok pesantren. Maka, diperlukan beberapa koreksi atau masukan agar santri ke depan mampu menjadi santri yang tangguh dan mampu mengikuti roda pergantian zaman.

Kualifikasi pertama tentu ilmu dan teknologi. Ilmu yang dipelajari di pesantren menjadi bekal utama. Baik ilmu yang bersifat umum maupun agama. Keduanya dibutuhkan bersama untuk menghasilkan profil generasi muslim masa depan yang mumpuni dan berdaya saing tinggi.

Di samping ilmu pengatahuan, santri juga harus punya kompetensi teknologi yang cukup. Bisa mengoperasikan komputer, internet, dan mewarnai media sosial dengan konten edukatif dan islami menjadi sebuah keharusan agar santri tetap bisa eksis dengan cepatnya perubahan informasi.

Kualifikasi kedua adalah kreativitas. Santri sudah terbiasa menjadi kreatif. Apa pun yang ada di sekitarnya bisa menjadi hal-hal unik dan menunjang kesehariannya. PR selanjutnya adalah membawa aspek kreatif ke ranah pengetahuan, teknologi, dan berbagai bidang lain yang relevan supaya terus bisa beradaptasi dengan zaman.

Kualifikasi ketiga adalah kerja sama. Ranah kerja sama harus dibawa ke tengah masyarakat dan menjadi spirit menuju arah yang lebih baik. Era 5.0 adalah era kolaborasi. Berbagai kelebihan yang dimiliki santri harus disatukan agar melahirkan sebuah inovasi yang luar biasa dan bermanfaat bagi sesama.

Kuakifikasi keempat adalah networking. Jalinan ukhuwah yang erat dan rekat di pesantren harus terus dibawa dan diaplikasikan ketika sudah kembali di tengah masyarakat. Perbanyak relasi, teman, kolega supaya nantinya lebih memudahkan hidup. Entah dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari sampai ranah kerja sama membangun sebuah usaha misalnya.

Kualifikasi kelima adalah etika. Meski di urutan kelima, sesungguhnya kualifikasi ini harus menjadi yang utama dibandingkan empat kualifikasi sebelumnya. Etika yang baik membuat orang senang berada di dekat kita. Murah senyum, gemar menolong sesama, dermawan akan menawan hati masyarakat. Jangan sampai kualifikasi ini hilang dari diri santri. Kalau sampai hilang, hilanglah jati diri dan kepribadiannya. Keberadaannya di tengah masyarakat tak memberikan kontribusi apa-apa.

Dengan menerapkan lima kualifikasi di atas, saya rasa masa depan santri akan sangat cerah. Mereka akan mampu mewarnai setiap sendi kehidupan. Duhai para santri, sudah siapkah kalian menyongsong masa depan cerah?

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)