Kembali Ke Atas
Beranda
Opini
Renungan Kehidupan
Tidak Dikategorikan
Positif Negatif Gadget
Muhammad Amin Muhammad Amin
Desember 13, 2016

Positif Negatif Gadget

      Tadi siang, usai sholat dzuhur, saya menonton tayangan televisi di bios tv. Disana sedang ada perbincangan hangat seputar over gadget. Memang, dunia remaja utamanya saat ini sedang dihiasi dengan yang namanya gadget. Orang berlomba-lomba mempercantik dan mengupgrade gadgetnya secanggih mungkin. Tetapi, kadang mereka tak sadar ada banyak dampak buruk yang hadir di belakangnya. Budaya konsumerisme orang yang sering berganti gadget misalnya yang biasanya hanya digunakan sebagai media “sok-sokan” atau “gaya-gayaan” dengan teman-temannya dan tidak mengabaikan fungsi utama hadirnya gadget di tengah-tengah kehidupan ini. 
      Gadget sesungguhnya sudah menggeser pola kehidupan masyarakat, baik di kota, bahkan sampai di desa sekali pun. Hampir jarang kita temui orang yang tak punya gadget, entah itu yang masih symbian, entah yang sudah canggih sekelas android, blackberry atau windows phone dan apple. Memang, fungsi utama adanya gadget adalah media komunikasi. Bisa melalui calling, sms, dan tentunya beragam aplikasi media sosial yang memanjakan penggunanya. Berikut saya coba paparkan dampak positif dan negatif hadirnya gadget. 
      Dampak positif gadget: 
1. Memperlancar komunikasi, terutama bagi mereka yang terhalang jarak dan waktu. 
2. Memudahkan transaksi. Hal ini waar adanya mengingat semakin kesini, geliat belanja online masyarakat Indonesia semakin besar sehingga hadirnya gadget akan memudahkan baik penjual maupun pembeli dalam bertansaksi. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang berual beli konvensional (fisik, bertatap muka). 
3. Bertemu kawan lama. Tentu kita merasa gembira bisa bertemu kawan lama meski hanya melalui dunia maya. Hal ini sedikit mengobati rasa rindu dan juga dapat mengembalikan kenangan-kenangan dan memori indah ketika perjumpaan hanya tinggal menunggu hari aktif masuk sekolah atau kuliah misalnya. 
4. Bagi kalangan eksekutif, hadirnya gadget dapat bermanfaat di sisi pengontrolan terhadap organ-organ yang ada di bawahnya sehingga diharapkan kalangan eksekutif dan yang berkecimpung di dalamnya dapat memainkan peran dengan baik. Begitu pula, gadget juga memudahkan pemerintah untuk berkomunikasi dengan masyarakat, misalnya dalam hal pengaduan hukum, dsb sehingga respon pemerintah dan pihak terkait dapat dilaksanakan tepat sasaran dan tentunya lebih efisien alias hemat waktu. 
5. Hadirnya media sosial harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh berbagai kalangan. Terutama disini adalah dalam hal edukasi. Setiap orang dapat dengan mudah mengakses berbagai situs penyedia dana, bahan, materi pendidikan sesuai minat masing-masing sehingga diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan yang dimilikinya di luar bangku sekolah dan kuliah misalnya. 

     Lalu, berikut saya paparkan sedikit dampak negatif dari gadget: 
1. Waktu terbuang percuma dan kurang produktif. Dengan hadirnya gadget, orang tertarik untuk duduk berlama-lama memandang layar gadgetnya masing-masing mengakses media sosial misalnya facebook, line, bbm, telegram dsb. Apalagi kalau yang diakses situs-situs kurang bermanfaat, tenu akan sangat berdampak buruk bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya. 
2. Konsumerisme. Harga-harga penjualan produk di internet terbilang lebih murah daripada harus belanja secara langsung. Meski sebagai pembeli harus cermat memilih barang dan tentunya dibebankan biaya pengiriman paket yang beragam. 
3. Kecanduan. Internet lama-kelamaan akan menjadi sama saja dengan rokok, kopi, narkoba bagi mereka yang sangat gemar dan getol dengan internet tersebut. Tiada hari tanpa akses internet, bahkan jangan sampai terlewat sedetik pun tanpa membuka media sosial. Hal ini tentunya akan sangat berbahaya bila diterus-teruskan. 
4. Menghilangkan batas-batas hubungan sosial kemasyarakatan. Kita dapat dengan mudah mengamati sekitar kita, bahkan mungkin diri kita sendiri, betapa saat ini orang begitu tak peduli dengan sekitarnya. Mereka lebih asyik bermain hp daripada harus bertemu kawan di dunia nyata atau lebih luas lagi bermasyarakat melalui kegiatan kerja bakti, bersih desa, kegiatan sosial, urun rembug di berbagai agenda rt, dsb. Sehingga dampaknya kita terkadang tak kenal siapa tetangga kita, apa yang kira-kira sedang terjadi dengan tetangga kita, atau kita juga tidak mengetahui apakah masjid di dekat rumah kita perlu dibersihkan tiap bulannya atau mungkin perlu dipugar agar terlihat lebih elok dan cantik serta nyaman digunakan untuk beribadah. Hadirnya gadget seharusnya mampu menyatuka ide-ide masyarakat dan jangan lupa mengaplikasikannya di dunia nyata. 
5. Dampak buruk pada kesehatan. Berlama-lama menatap layar kaca, baik laptop atau gadget bisa menyebabkan mata kita sakit. Selain itu, karena kita hanya duduk dan tak banyak bergerak ketika menggunakan gadget maka tentunya bisa berdampak pada otot tubuh kita menjadi kaku dan lebih mudah pegal. Hal ini jauh berbeda bila kita misalnya mau untuk sedikit bergerak atau bahkan lebih aktif bergerak seperti olahraga dan semacamnya tentu hidup kita akan menjadi lebih sehat. 
      
      Intinya, sebagai generasi yang sudah dicekoki gadget dan berbagai media sosial, maka kita harus pintar-pintar memanfaatkan itu semua untuk kebaikan diri kita, untuk menambah pengetahuan kita, media berdisukusi, sarana tukar pikiran, dsb. Jangan sampai gadget membunuh karakter sosial kita sebagai manusia yang sudah dikatakan sebagai makhluk sosial yang senantiasa butuh kepada orang lain. Intinya hadirnya gadget itu sesungguhnya menuntut kita untuk mampu mendayagunakannya untuk kemaslahatan diri dan juga masyarakat. Akhirnya, semoga hadirnya gadget menjadi renungan kita bersama untuk mampu secara proporsional memposisikan gadget dalam kehidupan kita. Jangan sampai kita menjadi generasi idiot seperti yang pernah diungkapkan oleh Einstein 

“Aku takut suatu hari teknologi akan melampaui interaksi manusia. Dunia akan memiliki generasi idiot” (Einstein)


Semoga senantiasa menginspirasi

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)