Kembali Ke Atas
Beranda
Islam
Ramadan1441H
Hari Pendidikan vs Hari Buruh
Muhammad Amin Muhammad Amin
Juni 04, 2020

Hari Pendidikan vs Hari Buruh

Kemarin adalah peringatan hari pendidikan nasional. Orang berbondong-bondong membuat ucapan selamat hari pendidikan nasional. Dilengkapi dengan gambar Ki Hajar Dewantoro dengan kata-katanya “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Membuat ucapan semacam itu sah-sah saja, tetapi mari kita mulai mengambil langkah-langkah yang jauh lebih konkret. Kita renungkan sudah sejauh manakah pendidikan nasional kita. Beberapa usaha tersebut bisa berupa berbagi tulisan inspiratif seputar pendidikan, entah tokoh, lembaga, atau tindakan nyata.

Beberapa lainnya tak banyak bermain kata, mereka terjun ke pelosok negeri menyebarluaskan ilmu. Mereka rela jauh dari keluarga untuk memajukan pendidikan di sana. Ada komunitas Indonesia Mengajar yang sudah melakukan hal semacam ini. Ada banyak pula gerakan serupa dari berbagai latar belakang.

Hari ini, di tengah pandemi Covid-19 ini, kita diminta belajar dari rumah. Sayang seribu sayang, masih banyak kendala dihadapi. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki kondisi ekonomi yang cukup. Mereka harus tertatih-tatih mencari wifi di beberapa tempat yang bisa jadi jauh dari tempat tinggalnya. Bahkan kabarnya ada yang sampai meninggal dunia sebelum mendapatkan sinyal wifi. Innaalillah.

Beberapa mahasiswa bahkan melakukan demo virtual dengan membuat petisi sebab tak mampu berkuliah daring. Alasan ekonomi, susah sinyal, kondisi ekonomi yang lemah menjadi latar belakangnya. Hal semacam ini patut menjadi perhatian kita. Era digital belum ditunjang dengan fasilitas pendidikan, akses pendidikan yang mudah bagi semua.

Terbesit pikiran, apa ini alasan mengapa hari pendidikan nasional berdekatan dengan hari buruh nasional? Karena kondisi seperti sekarang, maka ekonomi lemah, akibatnya pendidikan tak mudah diakses. Atau sebaliknya, meskipun sebagian orang sudah mampu menempuh pendidikan setinggi mungkin, nyatanya lapangan pekerjaan tidak seluas yang dibayangkan. Ironis sekali bukan?

Ya begitulah pendidikan kita. Bagi yang masih bisa belajar daring dengan tenang dari rumah, bersyukurlah. Bagi yang masih bisa bekerja dari rumah dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Di luar sana, banyak orang diputus kerja. Banyak orang tak mampu belajar daring dengan nyaman dan tenang.

Solusinya bagaimana dong agar pendidikan maju? Ya silakan berpikir. Contohnya sudah banyak. Kamu paham maksudnya kan?

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)