Kembali Ke Atas
Beranda
Buku
Resensi
Ulasan Buku - Roughing It (Blusukan) - Mark Twain
Muhammad Amin Muhammad Amin
Juni 15, 2020

Ulasan Buku - Roughing It (Blusukan) - Mark Twain

Judul Buku : Roughing It – Blusukan
Penulis : Mark Twain
Halaman : 682 halaman
Pengulas : Muhammad Amin

Tentang Perjalanan dan Mengulik Sejarah

Buku ini mengisahkan Mark Twain dan kakaknya, Sekretaris Nevada yang melakukan perjalanan panjang dari perbatasan Missouri ke Nevada. Berlayar dari St. Louis ke St. Jo, naik kereta pos dari St. Jo ke Carson City, Nevada. Ia selipkan juga pengalamannya di Siria. Agar lebih mendapatkan feelnya, sembari membaca novel ini, bisa membuka goofle map atau google earth. Akan tampak bagaimana kondisi wilayah yang ditempuh. Kalau zaman sekarang mungkin biasa, tetapi zaman dahulu dengan kereta pos dan semacamnya tentu sangat menegangkan dan berbeda. Saya coba cari tahu jarak St. Joseph Misouri hingga Carso City sejauh 1500 an mil. Untuk saat ini bisa ditempuh hanya dalam 1 hari. Tetapi, kala novel ini ditulis, perjalanan membutuhkan mingguan untuk sampai ke tujuan.

Penulis juga jeli dan detail mengenai penggambaran latar, suasana, dan orang yang ditemui selama perjalanan. Ia kulik informasi sedalam-dalamnya melalui literatur, wawancara, atau bercakap langsung dengan orang tersebut. Anda perlu membuka wikipedia atau mesin pencari lain untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang nama, tempat, kejadian yang ada di novel ini. Misalnya ada valley tan, wiski yang diproduksi oleh Mormon. Penulis juga beberapa kali menukil cerita dari penulis lain untuk memperkuat yang diceritakan.

Personil yang ditemui sepanjang perjalanan banyak memberi keterangan tentang tempat tersebut. Dari budaya, masyarakat, makanan, kebiasaan, dan sebagainya. Bahkan ada satu cerita lucu yang diceritakan berulang-ulang tentang Hank Monk dan Horace Greely yang nyatanya cerita tersebut tak pernah ada atau fiktif.

Blusukan bermakna menjelajahi tempat asing. Benar adanya bahwa penulis dan orang-orang yang ditemui, terutama di Carson City berkelana menghadang salju, lembah, pegunungan. Menjejaki tempat baru, merasakan bersatunya diri dengan alam, satu kebahagiaan yang mengalahkan kekayaan memiliki uang.

Maka, tampaklah perbedaan penulis novel ini dengan penulis lainnya. Mengedepankan fakta, mengungkapkan yang sebenar-benarnya. Tak sekadar bercerita, tetapi mengulik habis sejarahnya, meskipun di beberapa bagian tidak lengkap. Bukan karena tidak mau, tetapi lebih karena perjalanan jauh, maka penulis hanya berada di suatu tempat beberapa hari bahkan hanya beberapa saat saja. Novel menjadi menarik karena di samping cerita sepanjang perjalanan, ada banyak sejarah klasik terkuak terkait Amerika. Tentunya hal ini akan menambah khazanah keilmuan kita. Terutama bagi para pecinta sejarah, meskipun penulis menyatakan di awal novelnya bahwa ini bukanlah catatan sejarah. Akan sangat menarik bila novel ini dilengkapi peta perjalanan dan sketsa sehingga orang semakin paham dengan jalan ceritanya.

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)