Meskipun seperti itu, hidup harus tetap berlanjut. Ada harapan-harapan di masa depan yang terus dirajut satu demi satu. Menggapainya dengan susah payah. Melewati satu anak tangga ke anak tangga yang lain. Tak ada yang instan. Semua butuh proses. Sebab kebahagiaan lewat sesuatu yang instan biasanya tak bertahan lama. Maka, nikmati saja setiap episode yang hadir dalam hidup ini.
Duhai penggenap jiwa, jikalau hadir problematika di rumah tangga kita, mari selesaikan bersama. Berceritalah kepadaku. Jangan kau simpan sendiri. Sebab aku takut ia akan menjadi bom atom yang suatu hari nanti bisa saja meruntuhkan apa yang telah kita bangun dengan susah payah dari awal.
Ingat, masalahmu juga masalahku. Pun sebaliknya. Aku yakin bahwa mencari jalan keluar bersama-sama akan sangat mengasyikkan. Menyepakatinya, lalu menjalani segala konsekuensinya. Kita rasakan jatuh bangun, risiko, juga keuntungannya bersama-sama. Bagaimanapun, sejak hari aku bersua denganmu, mengenalmu lebih dalam dari waktu ke waktu, hingga akhirnya memutuskan menjadikanmu sebagai istri, aku percaya bahwa aku bertanggung jawab penuh atas baik buruknya keluarga yang akan dibangun. Aku begitu menyadari hal-hal demikian.
Maka, marilah terus menyandarkan diri kepada Sang Maha Cinta. Dia yang telah menitipkan rasa cinta di hati setiap hamba, menumbuhsuburkannya, juga yang mampu memadamkannya seketika. Dengan memohon rida-Nya, semoga segala yang hadir di depan mata dapat kita hadapi dengan penuh keikhlasan, dengan penuh kesabaran. Semoga segala usaha yang kita lakukan demi kebaikan bersama mampu mengantarkan kita sampai ke surga-Nya yang kekal nan abadi.