Pada #RabuBincangLiterasi kali ini, saya ingin mengulas seputar penulisan buku. Proses menulis sebuah buku adalah proses yang cukup panjang. Meskipun, semakin ke sini, menulis buku menjadi semakin mudah.
Biasanya, sebuah buku memiliki tujuan tertentu. Ada yang sebagai hiburan, informasi, referensi, panduan, dan lain-lain. Berbicara genre atau tipe buku, semakin beragam lagi. Ada novel, kumpulan cerpen, biografi, science fiction, dan sebagainya. Ambil contoh buku solo pertama saya berjudul Menuai Hikmah Patah Hati ingin membahas bagaimana seorang anak manusia yang terus memendam rasa cinta dalam hatinya. Menuangkan pengalaman pribadi melalui baris prosa sesuai urutan waktu. Diakhiri dengan berbagai pesan dari berbagai kejadian patah hati yang mampir dalam hidupnya.
Ide menjadi hal penting dalam menulis buku. Ide datang dari mana saja. Ide bisa datang dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, perjalanan liburan, membaca berbagai referensi, imajinasi, dan lain-lain. Dilanjutkan dengan membuat satu premis yang menggambarkan keseluruhan buku, lalu merincinya dalam peta konsep dan outline.
Proses berikutnya adalah menulis sesuai target yang ditentukan. Cari waktu produktifmu dan mulailah menulis. Setelah semua selesai dituliskan, baru kita beranjak ke menyunting naskah. Kita periksa ejaan, konten, dan sebagainya. Buat sinopsis buku, blurb buku, dan desain sampul, lalu kita serahkan ke penerbit untuk dicetak. Bisa juga kita gunakan jasa edit, layout dan desain sampul dari penerbit.
Begitulah sekian banyak langkah yang harus dilalui untuk menulis buku. Belum mendetail memang, tetapi paling tidak garis besarnya sudah kau dapatkan. InsyaAllah di kesempatan lain akan saya bagi langkah yang lebih komplit. Demikian sharing pada #RabuBincangLiterasi kali ini. Semoga bermanfaat.