Januari 15, 2019
Semakin Berat Ujian yang Dihadapi, semakin Tinggi Kadar Keimanan
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَApakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? (QS. Al-Ankabut: 2). Apa yang terdetik dalam jiwa tatkala Allah berfirman seperti ayat di atas? Sadarkah kita bahwa Allah akan senantiasa menguji kita. Ia tak akan membiarkan kita yang mengaku beriman hanya dengan kata-kata tanpa pembuktian nyata.Hal ini sejalan dengan sebuah hadis yang artinya :“Manusia yang paling berat ujiannya adalah para nabi kemudian orang-orang sholih, kemudian yang seperti mereka lalu yang seperti mereka, seseorang akan diuji sesuai dengan kadar diennya, jika dalam diennya ada keteguhan maka ujiannya ditambah”. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 1/172, At-Tirmidzi no.2398 dalam As-Sunan dari jalan Mus’ab bin Sa’ad)Senada pula dengan firman Allah pada surat dan ayat yang lainnya sebagai berikut,أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar