Kembali Ke Atas
Beranda
Cerpen
Menulis
Rangkuman
Rangkuman Kelas Cerpen bersama Pak Mustafa Ismail (Bagian Pertama)
Muhammad Amin Muhammad Amin
Februari 03, 2021

Rangkuman Kelas Cerpen bersama Pak Mustafa Ismail (Bagian Pertama)

Rangkuman Kelas Cerpen bersama Pak Mustafa Ismail (Bagian Pertama)
Rangkuman Kelas Cerpen bersama Pak Mustafa Ismail (Bagian Pertama)

Tadi sore, saya dapat kesempatan belajar tentang kepenulisan bersama Pak Mustafa Ismail. Fokus pembahasannya adalah perihal menulis cerpen pada platform online.

Saya sendiri sudah mengikuti akun Instagram beliau sekitar beberapa bulan lalu dan mendapatkan banyak insight perihal kepenulisan. Nah, bersyukur sore tadi mampu bertemu meskipun secara virtual.

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam menulis cerpen adalah IDE. Ya, ide yang menarik. Dari mana kita mendapat ide yang menarik? Perlu modal untuk memperolehnya.

Modal memperoleh ide menarik ada beberapa hal, yaitu banyak membaca dan mengamati, menyukai hal baru, terampil berbahasa yang dibantu dengan KBBI, PUEBI, dan semacamnya, tekun belajar dan berlatih, tidak mudah menyerah, dan berjejaring.

Menulis di era modern ini sudah sangat enak. Ada banyak platform yang bisa dipakai misaknya Waatpad, Storial, Novelme, KBMApp, Noveltoon, Joylada, dan sebagainya.

Kita pun bisa menggunakan media sosial yang kita miliki untuk berkarya. Misalnya di Facebook, Twitter, Instagram, podcast, atau Youtube.

Dalam menulis cerpen dibutuhkan pemahaman tentang siapa target pasar yang dituju. Apakah anak muda, ibu-ibu, atau lainnya. Survei Digital Around The World menyatakan bahwa mayoritas pengguna media digital adalah anak muda usia 20 hinggga 29 tahun.

Kita harus mulai pandai untuk memanfaatkan semua platform yang ada untuk berkarya. Istilahnya multiplatform. Nah, kita perlu pelajari juga ketentuan dan karakteristik tiap platform. Misalnya Twitter terbatas pada 280 karakter, takarir Instagram terbatas pada 2.200 karakter.

Dengan mengetahui karakteristik platform, kita mampu merumuskan kira-kira apa yang bisa ditulis di platform tersebut. Apakah fiksi mini, cerpen, cerbung, atau tulisan lainnya.

Berbicara soal ide, bisa kita dapatkan dari amatan, pikiran, imajinasi, bacaan, tontonan, audio, dan kelisanan (obrolan).

Setelah mendapatkan ide, kita perlu tahu bagaimana kriteria sebuah cerita yang menarik. Berikut beberapa hal tersebut,

1. Bukan hal biasa

2. Mulailah dari sebuah pertanyaan

Kita bangun ide dari permasalahan. Tanpa masalah, bagaimana kita membangun tokoh, konflik, dan sebagainya. Usahakan untuk menghindari ide mainstream seperti yang banyak kita saksikan pada tayangan sinetron. Coba gali lagi hal lain yang unik dan tidak biasa sehingga mampu melahirkan karya yang istimewa.

Masih ada 3 bahasan lagi setelah ide terbentuk. Insyaallah akan saya lanjutkan pada bagian kedua. Nantikan lanjutan dari rangkuman kelas cerpen ini esok hari.

By the way, Anda pun bisa membaca tulisan saya perihal kepenulisan pada kategori menulis atau tips.

Keep inspiring through writing!

#kepenulisan #menuliscerpen #kelastempo #tempoinstitute #mustafaismail #kelascerpentempo #day62 #03022021

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)