Muhammad Amin
Sejak 3 minggu terakhir, komunitas literasi yang saya pegang sedang mengadakan kegiatan Funny Weekend tiap Sabtu. Nah, minggu ini adalah minggu ketiga kegiatan tersebut.
Namun, pagi ini saya dikagetkan dengan berita bahwa pemateri bentrok dengan kegiatan lain. Memang hari-hari ini komunitas literasi sedang asyik mengadakan banyak acara besar yang tentu menuntut tanggung jawab dari seluruh elemennya. Mulai dari pembawa acara, humas, sampai pada juri.
Pemateri yang kami undang memang menjadi juri pada acara besar literasi tersebut. Kami pun ada di dalamnya. Jadi, kami dianggap melangkahi atau sederhananya dianggap tidak izin dulu untuk mengajak juri sebagai pemateri di komunitas kami.
Satu hal yang saya tangkap adalah kepanikan. Hal ini ditampilkan pada percakapan di grup WhatsApp yang setengah konfirmasi, setengah ngomel, dan sebagainya. Ya, bisa dimaklumi. Siapa yang enggak kesal kalau sudah susah-susah menyusun acara sedemikian rupa, eh tinggal beberapa jam ada perubahan.
Saya mencoba tenang dan mencari solusi terbaik. Saya kasih solusi dengan mendahulukan jadwal pemateri, mempersingkat acara, atau bahkan mengadakan acara lebih awal. Otomatis bila acara lebih awal perlu persiapan lebih awal mulai dari tautan Zoom dan sebagainya.
Bagi saya yang sudah berkali-kali menghadapi situasi semacam ini, bahkan lebih parah daripada ini saya mencoba tenang. Saya tidak mau memperkeruh suasana. Kita coba cari solusi cepat, tetapi dengan hati tenang dan kepala jernih. Singkirkan kemarahan, kejengkelan, atau segala emosi negatif dari dalam diri.
Saya pernah mendengar satu nasihat bahwa ketenangan adalah setengah obat penyelesaian masalah. Saya juga pernah membaca sebuah artikel dari situs Greatmind.id bahwa ketenangan dan kesenangan itu sementara, tidak ada yang permanen. Semua akan berubah. Pun dengan masalah.
Maka, kuncinya adalah hadapi masalah, selesaikan masalah sesegera mungkin. Sulit? Jelas. Namun, alangkah lebih sulit lagi bila tidak diselesaikan sekarang karena nanti semua masalah akan menumpuk di belakang, di kemudian hari dan suatu saat akan pecah dan membuat hidup kita semakin berantakan. Enggak mau seperti itu kan?
Pada akhirnya, segala hal kembali pada bagaimana diri kita merespon hal-hal yang cepat berubah tersebut. Entah perubahan itu dari internal, terlebih eksternal. Kalau internal, kita masih punya kontrol, tetapi kalau eksternal, ya internal kita sendiri yang harus merespon masalah sedemikian rupa supaya kita tetap waras dan dalam keadaan yang baik.
Semoga kita semua diberi kemampuan untuk terus melatih kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi segala macam masalah dalam kehidupan.
#tenang #masalah #20022021
