Kembali Ke Atas
Beranda
Buku
Ulasan
Renungan Tentang Hak-Hak Perempuan
Muhammad Amin Muhammad Amin
April 30, 2021

Renungan Tentang Hak-Hak Perempuan

Deskripsi Buku

Judul Buku : 60 Hadits Shahih – Khusus Tentang Hak-Hak Perempuan dalam Islam Dilengkapi Penafsirannya

Penulis : Faqihuddin Abdul Kodir

Jumlah halaman : 276 halaman

Penerbit : DIVA Press

Tahun terbit : 2019

ISBN : 978-602-391-719-8

Ulasan

Dewasa ini, saya merasa gembira karena semakin banyak orang, komunitas atau pun negara yang konsentrasi terhadap isu-isu wanita. Memang, tidak seluruhnya terkait dengan agama, tetapi setidaknya kesadaran tentang hak-hak wanita kian tumbuh di berbagai kalangan.

Jika kita mengenal istilah patriarki yang seolah mendiskreditkan wanita dan memuja-muja pria di depan khalayak, maka hari-hari ini, isu kesetaraan semakin menguat. Hal ini dipicu oleh banyak hal, salah satunya karena kian marak terjadi pelecehan terhadap wanita.

Yang menarik adalah semakin banyak pembela dan wanita yang berani berbicara di depan hukum, berperan di berbagai lini yang notabene lebih banyak dikerjakan pria pada kebiasaannya. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi keberlangsungan hidup umat manusia.

Salah satu buku yang saya rekomendasikan untuk dibaca adalah 60 Hadits Shahih – Khusus Tentang Hak-Hak Perempuan dalam Islam Dilengkapi Penafsirannya karya Faqihuddin Abdul Kodir.

Buku setebal 276 halaman ini mengetengahkan isu hak-hak perempuan dengan mengambil 60 hadits nabi sahih. Inspirasi penulisan buku ini berasal dari buku induknya, yaitu Tahrir al-Mar’ah fi ‘Ashr ar-Risalah (Pembebasan Perempuan pada Masa Kenabian) karangan Syekh Abdul Halim Abu Syuqqah (1924-1995).

Sistematika Buku

Penulis hanya menyajikan 60 hadits saja guna memudahkan umat memahami isu relasi laki-laki dan perempuan. Buku ini ditujukan terutama bagi muslim pemula yang ingin mempelajari hal tersebut.

Ada 15 tema pokok dalam buku ini. Susunan tiap babnya diawali dengan hadits relasi laki-laki dan perempuan disertai terjemahnya. Disusul dengan sumber hadits sehingga pembaca bisa merujuk kembali bila ingin mengecek hadits yang dimaksud pada kitab rujukan hadits yang utama.

Penjelasan singkat datang sesudahnya dengan metode qiraah mubadalah. Apa itu qiraah mubadalah? Sederhananya metode tersebut mencoba membaca hadits tidak hanya dari teks maupun konteks, tetapi juga dilihat dari bagaimana relasi laki-laki dan perempuan yang bisa didapatkan dari hadits tersebut. Harapannya adalah pembaca mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang hadits yang sedang dibahas.

Yang Banyak Kita Lupakan

Hal ini cukup menarik karena selama ini kita sering membaca hadits dari isi dan artinya saja. Kita lupa pada substansi, terlebih pada hikmah dan nilai yang bisa diterapkan. Tidak hanya pada perempuan, tetapi juga pada laki-laki.

Tema yang Ada pada Buku

Tema-tema yang diangkat dalam buku ini seperti prinsip-prinsip relasi laki-laki dan perempuan, pengakuan atas hak perempuan, memuliakan dan menghormati perempuan, perempuan dan kedekatan pada Tuhan, perempuan dan tuntutan haknya, dan masih banyak lainnya.

Hadits-hadits yang disebutkan sesungguhnya sudah banyak kita ketahui, hanya saja kita tidak banyak tahu cara memahaminya dengan porsi yang proporsional. Nah, penulis dengan bagus menjelaskan, meskipun singkat, bagaimana hubungan antara laki-laki dan perempuan begitu baik dibina, terutama oleh nabi Muhammad saw.

Sedikit Mengulik Sejarah

Sedikit mengulik sejarah, saat nabi datang dan menyampaikan risalah, banyak persoalan perempuan yang dirasa tidak tuntas, didiskreditkan, tidak diberi panggung dalam kehidupan, dan terkesan dikucilkan dalam masyarakat.

Namun, lihatlah yang dilakukan Rasulullah, Beliau memberi contoh dan menyampaikan berbagai petuah terkait wanita. Wanita mulai diberi peran, diberi panggung, tidak hanya pada ranah domestik seperti yang dikenal, tetapi juga pada ranah publik seperti kegiatan sosial kemasyarakatan sampai pada politik dan peperangan.

Belum lagi perihal kesempatan belajar ilmu yang suatu waktu dikeluhkan oleh seorang wanita. Para wanita merasa kurang mendapat kesempatan bertatap muka dengan Rasulullah, sedangkan lelaki begitu mudah menyerap berbagai ilmu dari Rasulullah, nah, di sinilah Nabi memberi keleluasaan agar para wanita juga bisa memperoleh kesempatan dan ilmu yang sama. Hal ini ditunjang dengan kecerdasan istri beliau, Aisyah yang turut serta menyampaikan berbagai hal terkait wanita.

Yang paling kentara dalam relasi laki-laki dan wanita yang selama ini tidak kita ketahui adalah betapa wanita pada masa nabi begitu berani mengambil peran strategis, bahkan dalam keadaan genting seperti perang. Salah satu wanita membawa senjata dan berusaha sekuat tenaga menghadang musuh ketika nabi mulai diserang.

Penutup

Dari keseluruhan pembahasan di atas, betapa mulia peran wanita. Kita pada masa ini patutlah bersyukur sebab Rasulullah memberi begitu banyak teladan dalam hal bagaimana berinteraksi dengan wanita, bagaimana memperlakukannya sesuai ketentuan agama, tidak hanya menjadikannya sebagai candaan atau sampai pada tingkat direndahkan. Tugas kita adalah membaca, memahami, melaksanakan, dan mendakwahkan cara-cara Rasulullah dalam interaksi dengan wanita supaya semakin banyak orang-baik muslim maupun non muslim-memahami betapa indahnya Islam dalam memuliakan wanita dalam berbagai bidang kehidupan.

Pengulas : Muhammad Amin

——————————-

Info agenda mubadalah.id X ICC

Kelas Intensif Tahsin al-Qur’an dan Kajian Ramadan Sunnah Monogami

sunnah monogami dan poligami
Kelas Intensif Tahsin al-Qur’an dan Kajian Ramadan Sunnah Monogami 1442 H

Bismillahirrahmanirrahim

Mayoritas masyarakat mengenal bahwa poligami itu sunah Nabi. Akhir-akhir ini sunah tentang beristri lebih dari satu sangat santer terdengar dan berkembang dengan pesat. Padahal sesungguhnya, di samping ada ayat dan hadits yang memperbolehkan poligami, juga banyak ayat dan hadits yang justru menegaskan monogami.

Tidak percaya? Cobalah simak hadits berikut ini:

Dari Miswar bin Makramah ra. Ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah berkhutbah di mimbar”. Beliau berkata: “Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin saya untuk menikahkan anak perempuan mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Saya tidak mengizinkan, Saya tidak mengizinkan, Saya tidak mengizinkan.

Kecuali kalau Ali bin Abi Thalib menceraikan putri saya terlebih dahulu, lalu silahkan menikah dengan putri mereka. Dia (putri saya Fathimah) adalah bagian dari diri saya, sesuatu yang membuat hatinya galau akan membuat hati saya galau juga, dan sesuatu yang menyakitinya akan membuat saya sakit hati juga”. (HR. Shahih Bukhari).

Ditambah ayat an-Nur (QS. 24: 32) yang meminta menikah dengan yang belum berpasangan. Juga ayat an-Nisa (QS. 4: 3) yang menegaskan monogami sebagai pernikahan yang lebih selaras dengan prinsip keadilan dan terhindar dari kezaliman. Tentu masih banyak lagi ayat-ayat prinsip dan teks-teks hadits terkait relasi pernikahan yang lebih kompatibel dengan praktik monogami, dibanding poligami.

Kelas Intensif Tahsin Al-Qur’an dan Kajian Ramadan Sunnah Monogami

Menarik sekali yah mengkaji ayat-ayat al-Qur’an dan hadits monogami. Oleh sebab itu, pandemi Covid-19 bukanlah menjadi sebuah halangan untuk belajar al-Qur’an.

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Ibuku Content Creator bersama Mubadalah.id, Ngaji KGI, dan Jaringan KUPI, membuka kelas online intensif ramadan untuk 20 pendaftar yang ingin belajar tahsin bacaan al-Qur’an dan mengkaji ayat dan hadits sunnah monogami secara daring bersama para pengajar ayat dan hadits yang kompeten dibidangnya. Yaitu:

Dr. H. Faqih Abdul Kodir, Lc. MA. (Dosen Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

Prof. Dr. Hj. Nina Nurmila, MA. Ph.D (Guru Besar Ilmu Fiqh UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Dr. Hj. Nur Rofi’ah Bil. Uzm (Dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur’an Jakarta)

Selain kajian ayat dan hadits monogami, peserta juga bisa belajar tahsin bacaan al-Qur’an surah al-Kahfi ataupun surat pilihan bersama Imam dan Khatib Indonesia-Timur Tengah yaitu Ustadz Andi Purnomo, S.Q, S.Ud.

Syarat Pendaftaran

Pendaftaran dibuka dari tanggal 28 Maret – 15 April 2021

Biaya pembayaran kelas:

Early bird 28 Maret – 5 April 2021: Rp 350.000,-

Normal 6 April -15 April 2021: Rp 550.000,-

No.rek 90011044050 atas nama Karimah Iffia Rahman (Bank BTPN/Jenius)

Fasilitas

Pemateri yang kompeten

E-sertifikat

Modul pembelajaran

Buku Sunnah Monogami

Donasi untuk Yatim Covid-19

Masa Pembelajaran

Setiap hari Sabtu dan Minggu 17-08 Mei 2021. Pukul: 09.00 WIB via Meeting Zoom. Untuk Kajian Ramadan akan dilakukan setiap hari Minggu. Sedangkan untuk kelas tahsin dilaksanakan di Whatsapp Group dan juga meeting zoom setiap hari Sabtu.

Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)