Kembali Ke Atas
Beranda
Prosa
Renungan Hujan
Hujan Selepas Asar
Muhammad Amin
Mei 07, 2018

Hujan Selepas Asar


Untuk kesekian kalinya, hujan kembali mengguyur kawasan Kota Hujan Kedua. Sudah seminggu lebih rasanya hujan tak turun. Aku sendiri rindu akan hujan. Rindu basah airnya, rindu menari-nari di bawah rinainya, rindu memuisikannya dalam baris kata yang indah.

Bagiku, hujan itu istimewa. Kau tahu, siang tadi aku baru saja menggerutu perihal panas yang tak biasa. Tapi, kau lihat bahwa sore ini anugerahnya, hujan kembali turun. Membelai mesra jalanan yang kotor oleh debu, membelai daun yang hampir saja kering karena lupa tak disirami oleh pemiliknya.
Karena hujan, kulihat pohon-pohon kembali merasakan kesejukan. Tercium aroma harum tanah basah. Kupandangi titik demi titik air yang dibawa ke sana kemari oleh sang bayu. Air itu pasrah saja mengikuti kehendak angin. Menjatuhkannya pada reranting pepohonan, menjatuhkannya di atap-atap gedung pencakar langit, atau bahkan menjatuhkannya pada kawanan siswa-siswi yang baru saja pulang sekolah.
Sore ini, hujan sesekali mereda. Lantas beberapa saat kemu
Baca selengkapnya

Penulis blog

Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)